REKTOR UNPAZ DATANG KE KUPANG BERSAMA ROMBONGAN UNTUK MENGIKUTI BEDAH BUKU FALSAFAH UMA LULIK DI KAM

REKTOR UNPAZ DATANG KE KUPANG BERSAMA ROMBONGAN UNTUK MENGIKUTI BEDAH BUKU FALSAFAH UMA LULIK DI KAMPUS STIKUM KUPANG

Mengenai Rektor Unpaz Timor Leste Sebut Regulasi di Perbatasan Harus Fleksibel Untuk Kebaikan Pulau Timor

Rektor Universitas da Paz (Unpaz) Timor Leste Dr Aldomando Soares Amaral, Lic.Eco.,MM mengatakan, regulasi di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste tidak boleh kaku alias fleksibel demi kebaikan Pulau Timor.

Dr Aldomando, sebagai akademisi dirinya bersama civitas Unpaz Timor Leste mendukung penuh Presiden Ramos Horta dan Presiden Joko Widodo untuk memajukan ekonomi di wilayah Perbatasan Belu-Timor Leste dengan menghadirkan bus antar kedua negara.

"Sebab kebijakan untuk kedua negara untuk menghadirkan bus lintas negara menunjukan langkah maju terutama untuk kebaikan Pulau Timor. Ini juga akan membuat ekonomi dari masyatakat di perbatasan Belu-Timor Leste akan maju," katanya.

Dia mengatakan, kebijakan politik yang diambil Presiden Ramos Horta dan Presiden Joko Widodo baru sebatas aspek politik dan sudah bagus.

"Namun kita berharap agar kedua negara memperhatikan peraturan perundang-undangan untuk memberikan fleksibilitas sehingga ekonomi perbatasan nyata maju," katanya.

Dia mengatakan, antara kedua negara ini dalam satu daratan dan batasnya juga darat sehingga jangan hanya karena regulasi kaku di kedua negara lalu mengorbankan perekonomian masyarakat perbatasan Belu-Timor Leste.

"Dan menghambat siklus kebijakan politik baik yang telah dicanangkan oleh Presiden Ramos Horta dan Presiden Joko Widodo," tukas rektor Unpaz ini.

Dia mengatakan, contoh kemudahan dari sisi ekonomi, WNI saat ini masuk ke Timor Leste bebas visa.

"Tentunya kami warga Timor Leste juga berharap ketika masuk Indonesia bebas visa juga dan ini adalah hal-hal baik dari aspek ekonomi," ujar Dr. Aldomando.

Apalagi Timor Leste ini, negara importir dan 90 persen kebutuhan pokok diambil dari Indonesia.

"Jadi ke depan antara kedua negara harus menghadirkan pasar tradisional baik di Indonesia maupun Timor Leste," katanya.

Baca Juga: Setitik Asa dari Malaka Untuk Bank NTT dalam Membangun Ekonomi di Perbatasan Indonesia -Timor Leste

Sehingga apa yang Timor Leste miliki bisa dijual dan masyarakat NTT bebas berbelanja. Sebaliknya, apa yang dimiliki NTT (Indonesia) bisa dibeli oleh masyarakat Timor Leste secara bebas namun diawasi oleh pengawas perbatasan kedua negara.

Jumat, 22 Juli 2022 | 19:48 WIB

Rektor Universitas da Paz (Unpaz) Dr. Aldomando Soares Amaral, Lic.Eco.,MM saat bersama rombongan Unpaz mengikuti bedah buku Falsafah Uma Lulik di Stikum Prof Dr Johanes Usfunan, Jumat (22/7/2022). (victorynews.id/Stef Kosat)

Rektor Universitas da Paz (Unpaz) Dr Aldomando Soares Amaral, Lic.Eco.,MM saat bersama rombongan Unpaz mengikuti bedah buku Falsafah Uma Lulik di Stikum Prof Dr Johanes Usfunan, Jumat (22/7/2022). (victorynews.id/Stef Kosat)

Sementara Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (Stikum) Profesor. Dr. Yohanes Usfunan, S.H,. MH mengatakan pihaknya mendidik SDM Timor Leste dari sisi hukum maka tentunya ada timbal balik ekonomi.

Karena, sebelumnya SDM dari negara tersebut belajar ilmu hukum di luar NTT sehingga tidak ada dampak ekonomi bagi daerah ini.

"Jadi NTT mendukung SDM negara Timor Leste agar mereka bisa membangun negara mereka dan tentunya ada timbal balik ekonomi dan kemajuan bagi negara tersebut. Pastinya juga akan ada pertukaran tenaga pengajar antara STIKUM maupun Unpaz untuk saling memperkuat," pungkasnya.

Rektor Universitas da Paz (Unpaz) Dr. Aldomando Soares Amaral, Lic.Eco.,MM datang ke Kupang bersama rombongan Unpaz untuk mengikuti bedah buku Falsafah Uma Lulik di Stikum Kupang pada Jumat (22/7/2022).