header-int

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF ( Konsep Umum )

Kamis, 05 Agu 2021, 09:25:05 OTL - 18450 View
Share

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

( Konsep Umum )

 

EDISI PERTAMA

 

PENULIS

DR. ALEXANDRE DESOUSA GUTERRES, SE.,MM

 

PENERBIT

ALDESG MANAJEMEN

 

DOSEN PENGAJAR PADA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DA PAZ (UNPAZ)

DILI, TIMOR-LESTE

2019

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

    1. KONSEP LATAR BELKANG MASALAH

Pengertian latar belakang masalah secara umum adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang berkenaan dengan kejadian-kejadian atau fenomena sekitar yang menarik untuk diteliti. Tidak semua kejadian dan fenomena menarik untuk diteliti, fenomena yang menarik diteliti adalah fenomena yang menjadi pembicaraan masyarakat luas, sehingga perlu kiranya diadakan sebuah penelitian untuk mencari jalan keluarnya. Latar belakang ini perlu agar nantinya dalam perumusan masalah kita mudah membuat pertanyaan. Latar belakang  disebut juga sebagai  alasan-alasan yang melatar belakangi penelitian suatu masalah. Yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan. Latar belakang penelitian memiliki fungsi yaitu memberikan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan. Alasan atau latar belakang penelitian yang dituliskan, yaitu mengapa topik itu perlu diteliti, apa arti pentingnya bagi perkembangan ilmu dan bagi kehidupan praktek sehari-hari. Masalah penelitian merupakan hasil pemikiran peneliti ketika menentukan masalah penelitian yang dilanjutkan dengan studi pendahuluan.

Didalam mengadakan studi pendahuluan mungkin ditemukan bahwa orang lain sudah berhasil memecahkan masalah yang peneliti ajukan sehingga tidak ada gunanya untuk menyelidiki. Mungkin juga peneliti mengetahui hal-hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti. Apabila ada orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab persoalannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil-hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa yang mendukung, dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.

Selanjutnya oleh Dr. Winarno, 2006  dikatakan bahwa setelah studi Eksploratoris ini penelitian menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa, dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya. Dengan adanya studi pendahuluan, peneliti akan mengetahui :

  1. Masalah pokok yang akan diteliti.
  2. Dimana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh.
  3. Bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
  4. Cara yang tepat untuk menganalisis data.
  5. Bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

Studi pendahuluan  dapat dilakukan pada tiga objek. Yang dimaksud dengan objek disini adalah apa yang harus dihubungi, dilihat, diteliti, atau dikunjungi yang kira-kira nya akan memberikan informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga objek tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam  kertas (paper), manusia (person), atau tempat (place). Oleh karena itu dinyatakan dalam kata bahasa inggris, untuk lebih mudahnya mengingat, disingkat dengan tiga P, yaitu:

  1. Paper, dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi ini juga disebut keperpustakaan atau literatur studi.
  2. Person: bertamu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau sumber manusia.
  3. Place: tempat, lokasi, atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian.

Pada Latar belakang  ada  tiga elemen penting yang selalu harus dikaji oleh peneliti, yaitu deksripsi fenomena yang akan dikaji, urgensi serta kelayakan meneliti fenomena tersebut. Pada prinsipnya, ketiga kajian  tersebut harus ada dalam latar belakang. Memang, biasanya ketiganya dijelaskan secara urut, mulai dari deskripsi fenomena, urgensi, lalu kelayakan. Namun, sebenarnya tidak harus dengan urutan tersebut, yang penting adalah alur penulisan yang sistematis dan nyaman dibaca. Berikut dijelaskan tiga kajian yang dimaksud :

  1. Fenomena yang akan diteliti

Sebuah penelitian dilakukan dalam rangka menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu gejala atau fenomena yang belum terjelaskan, atau suatu fenomena yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Latar belakang menjelaskan fenomena tersebut. Dengan kata lain, peneliti harus mampu menjelaskan fenomena yang akan diteliti serta konteks yang melingkupinya, misalnya konteks sosial, budaya, ekonomi atau sejarah. Tentu saja, tidak semua konteks perlu dipaparkan, hanya konteks-konteks yang relevan dengan masalah penelitian saja yang dijelaskan.

2.    Urgensi meneliti fenomena tersebut

Penelitian hanya bisa dilakukan terhadap fenomena yang penting, dalam arti bagi masyarakat luas, tidak hanya penting secara personal bagi peneliti. Dalam bagian ini, peneliti harus mampu mengungkapkan mengapa fenomena tersebut penting untuk dikaji.

3.    Kelayakan meneliti fenomena tersebut

Setelah mengungkap urgensi penelitian, peneliti harus mampu menjelaskan bahwa untuk mengungkap fenomena yang akan dikaji memang membutuhkan langkah-langkah yang runtut, sistematis dan logis. Singkatnya, untuk menjelaskan fenomena tersebut secara meyakinkan harus dilakukan penelitian.

Kelemahan umum yang harus dihindari dalam penulisan latar belakang  adalah penjelasan yang terlalu melebar dan tidak relevan dan penjelasan yang tidak sistematis atau seringkali berputar-putar dan banyak pengulangan yang tidak perlu. Latar belakang menjadi dasar atau titik tolak yang memberikan pengertian atau pemahaman kepada para pembaca terkait dengan masalah yang ingin disampaikan. Latar belakang juga harus ditulis dengan maksud yang jelas.

Latar belakang sendiri dimaksudkan untuk menjadi penjelasan atas alasan mengapa masalah itu biasa terjadi dan kenapa ingin teliti. Begitu juga dengan urgensi permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian atau makalah yang kita buat. latar belakang penelitian biasanya berisi tentang alasan-alasan rasional dan esensial kenapa penelitian ini dibuat. Tentu ini berdasarkan dari fakta-fakta dan olah data serta referensi dari temuan sebelumnya. Selain alasan-alasan, terdapat juga uraian tentang kompleksitas masalah yang ingin diteliti, yang mana isinya apabila tidak segera diteliti kemungkinan akan menyebabkan masalah yang lebih besar. Kemudian hendaknya latar belakang masalah berisi pendekatan dalam mengatasi masalah dari sisi teoritis dengan penjelasan singkat akan kedudukan atau posisi masalah yang diteliti.

Dalam penulisan latar belakang ada beberapa factor penting yang harus diperhatikan seperti diantaranya :

  1. Kondisi Ideal

Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran kondisi ideal tentang apa yang dicita-citakan atau diharapkan terjadi. Bentuknya terserah kepada peneliti. Bisa dalam bentuk visi dan misi, atau dalam bentuk uraian singkat disertai penjelasan.

  1. Kondisi Aktual

Seorang peneliti dan pembuat makalah harus mempunyai gambaran tentang kondisi aktual yang terjadi saat itu. Jadi dalam uraiannya nanti berisi tentang kondisi aktual dengan kondisi yang diinginkan.

 

  1. Solusi

Hendaknya, setelah menjelaskan panjang lebar tentang latar belakang, di akhir paragraf peneliti dan pembuat makalah menulis sedikit tentang solusi atau penawaran penyelesaian singkat terhadap masalah yang diangkat sebelum berlanjut ke pokok pembahasan.

Dalam membuat latar belakang masalah tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar latar belakang masalah yang kita buat menarik dan tidak keluar dari pembahasan yang ingin diteliti atau tulis. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

  1. Kaidah Penulisan

Menulis latar belakang yang baik tentu tidak lepas dari kaidah penulisan yang benar,  pada umumnya kaidah penulisan yang benar adalah sebagai berikut :

  1. Gaya bahasa
  2. Ejaan kata (EYD)
  3. Relevansi (keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya).

Jadi, dalam menulis latar belakang hendaknya memperhatikan 3 hal diatas. Sesuaikanlah tiga  hal diatas dengan gaya penulisan yang kamu kehendaki.

  1. Isi Tulisan

Setelah mengetahui tentang kaidah penulisan, kini beranjak pada isi dari tulisan itu sendiri. Dalam latar belakang yang kita tulis hendaknya mengandung gambaran sejarah, asal muasal atau sebab akibat kenapa masalah itu bisa terjadi. Di sisi lain juga  bisa mengembangkan topik utama dengan pembahasan-pembahasan lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang kamu angkat. Misalnya saat ini kamu sedang menulis makalah dengan topik utama “Rusaknya Moral Anak Negeri”. Maka, yang pertama kali kamu lakukan adalah membuat gambaran tentang topik utama tadi sesuai fakta dan realita terkini. Kemudian dalam pengembangan keterkaitan topik utama bisa di sanding kan dengan beberapa faktor, contohnya, faktor psikologis anak, faktor pemahaman agama anak, faktor pengasuhan orangtua, dan lain-lain.

  1. Memulai Tulisan dengan Kalimat Menarik

Dalam menulis contoh latar belakang masalah juga harus diperhatikan tentang  menariknya tingkat masalah. Usahakan paragraf awal dibuat semenarik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca tulisan itu sampai tuntas. Ini merupakan poin plus pada tulisan kamu, jadi jangan sampai dalam menulis contoh latar belakang masalah jangan langsung menyuguhkan pembahasan berat, yang mana ditakutkan orang hanya akan melirik sekilas kemudian diabaikan.

4. Etika Mengutip

Sebagaimana kita ketahui, normalnya karya tulis berisi kumpulan informasi dari sekitar. Baik itu berupa hasil penelitian yang lalu atau data-data yang terekam oleh para peneliti. Oleh karenanya perlu dijaga  etika dalam mengutip sesuatu, baik itu hasil penelitian atau data-data. Sehingga kutipan yang kamu buat memiliki kejelasan sumber dan lebih dapat dipercaya oleh pembaca. Dalam praktiknya, peletakan sumber referensi yang dipakai dituliskan pada bagian bawah (catatan kaki), atau bisa juga dalam daftar pustaka di akhir makalah yang kamu buat.

Latar Belakang masalah suatu penelitian mencakup sebagian besar inti pokok dari isi penelitian. Atau kata lainnya menggambarkan apa yang menjadi pokok permasalahan pada laporan penelitian tersebut. Ada beberapa hal yang terbukti menjadi sumber masalah penelitian, yaitu pengalaman, deduksi dari teori, dan literatur yang ada kaitannya. Dari ketiga hal tersebutlah rumusan masalah dari suatu penelitian dideskripsikan.

Studi kasus pada seorang peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang “pengaruh kualitas auditor auditing terhadap kinerja auditing”. Secara umum orang harus mempunyai kompetensi sehingga kinerja kerja yang akan dihasilkan dapat tercapai. Akan tetapi, peneliti harus juga menentukan cara / metode dalam penelitiannya, ia harus merumuskan masalah tersebut jauh lebih jelas lagi.

Peneliti harus dapat menetapkan dengan tegas indikator apa yang akan digunakan, atau apa yang akan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya gejala yang dimaksud dengan konsep variabel tersebut. Hal ini juga berlaku untuk istilah-istilah lainnya. Dengan kata lain, peneliti harus memberi batasan terhadap variabel-variabel persoalan itu secara operasional. Untuk merumuskan konsep-konsep secara operasional, peneliti harus menetapkan suatu tingkah laku atau kejadian lahir yang dapat diamati dan diukur secara langsung, oleh peneliti sendiri atau orang lain.

Adapun beberapa langkah-langkah atau cara membuat latar belakang makalah, skripsi, tesis, disertasi dan karya tulis ilmiah, sebagai berikut :

  1. Awal paragraf kamu dapat menulis mengenai gambaran umum tentang permasalahan yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Buatlah seperti model piramid terbalik yaitu membahas tentang gambaran umum permasalahan hingga mengerucut dan berfokus pada masalah inti yang akan kita teliti.
  2. Pada bagian tengah kamu dapat menulis mengenai data-data dan fakta atau bisa juga penjelasan para ahli yang berhubungan dengan pengaruh negatif dari permasalahan kalau tidak segera diatasi. Kemudian lebih bagus lagi kalau kamu dapat menemukan data berdasarkan penelitian sebelumnya.
  3. Pada bagian akhir, latar belakang dapat dimuat solusi dalam mengatasi permasalahan. Solusi dari permasalahan yang diteliti inilah nantinya akan dapat kita jadikan sebagai judul makalah, karya tulis atau skripsi, tesis dan disertasi.

Dalam menulis sebuah karya tulis seperti skripsi, thesis dan disertasi diperlukan dua alur pemikiran yaitu : dari deduktif/sesuatu yang umum ke induktif/sesuatu yang khusus. Bentuk penulisan yang dimaksud ibarat pyramid terbalik, seperti pada gambar berikut :

    1. Gambar Piramid Terbalik

Menurut Dr. Aldesg, 2019, bahwa Pada saat menuangkan pemahaman dalam menulis sebuah latar belakang diperlukan kesinambungan antara paragaraf satu dengan paragaraf yang lain. Dengan demikian akan Nampak benang merah dari isi sebuah latar belakang. Berikut ditampilkan tata cara menulis sebuah latar belakang  skripsi yang baik dalam skema gambar per sub paragaraf seperti berikut ini :

    1. Gambar Skema Persub Paragraf

(Dr.Aldesg, 2019)

 

Pendapat selanjutnya dari Dr. Aldesg, 2019, menjelaskan bawha Penulisan  latar belakang dalam sebuah  tesis dan disertasi haruslah secara detail diungkapkan melalui gap teori dan gap fenomena pada setiap bagian variable penelitian sehingga  tercermin  nilai dan manfaat dari tesis dan disertasi itu sendiri. Berikut ditampilkan cara penulisan tesis dan disertasi melalui skema gambar sebagai berikut :

 

1.3. Gambar Skema Penulisan Tesis dan Disertasi

(Dr.Aldesg, 2019)

    1. KONSEP IDENTIFIKASI MASALAH

Secara umum dikatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang akan kita jawab dan asumsi-asumsi yang ingin kita buktikan akan dapat menjadi permasalahan penelitian, akan tetapi apa yang dimaksud dengan masalah atau masalah penelitian  dapat diuraikan seperti berikut. Masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap). ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan yang sejenis dengan itu. Banyak sekali, kesenjangan itu mengenai pengetahuan dan teknologi; informasi yang tersedia tidak cukup, teknologi yang ada tidak memenuhi kebutuhan, dan sebagainya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu. Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada tersedia dan cukup banyak, tinggallah si peneliti mengidentifikasikannya, memilihnya dan merumuskannya.

Masalah penelitian adalah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa penjelasan yang dapat dirumuskan melalui proses penelitian, baik penjelasan deskriptif tentang satu variabel. Masalah itu akan diidentifikasi jika : Ada kesenjangan antara cita dengan realita, Ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam kehidupan, Ada kesenjangan antara perencanaan dengan realisasi lapangan, atau fenomena tertentu maupun penjelasan tentang hubungan antar variable, Ada tantangan, keingintahuan tentang sesuatu yang belum ada penjelasannya, Adanya pengaduan dan  Adanya kompetisi. Dalam buku ”methods of psychological research”, Craig menjelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara-cara : Observation (melakukan observasi),  Theorical prediction (membaca hasil penelitian), Technological development (perkembangan teknologi), Knowledge of the research literature (pengetahuan tentang research literature).

Identifikasi masalah menjadi  suatu langkah awal sebelum menentukan rumusan masalah dalam suatu penelitian. Menurut Suriasumantri , identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.

Sedangkan menurut Amien Silalahi, mengartikan identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.

Pada pendapatnya Dr.Aldesg, 2019, bahwa identifikasi masalah merupakan keragaman fenomena yang ada pada obyek penelitian yang perlu dilihat dan dikaji secara seksama oleh peneliti secara garis besar sehingga dapat dipilih beberapa masalah yang menjadi esensi dasar dalam penelitian.  Sebaiknya seorang peneliti dalam menyusun pola paragraph identifikasi masalah perlu memperhatikan tahapan berikut :

Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian selain latar belakang dan perumusan masalah. Begitu pentingnya, bahkan suatu kegiatan tidak dikatakan sebagai sebuah penelitian jika identifikasi masalah yang dibuat asal-asalan. Banyak sekali literatur yang bisa dijadikan sebagai sumber dalam pembuatan identifikasi masalah. Namun menurut Ranjit Kumar, setidaknya ada tiga macam sumber, yaitu:

  1. People and Problem

Yaitu masalah yang tedapat pada diri manusia itu sendiri. Misalnya tidak punya uang, tidak punya rumah dan lain-lain. Dari situ kita bisa identifikasi masalahnya menjadi misalnya:

  1. Mendeteksi raut wajah mahasiswa yang tidak punya uang dengan face rocognition system.
  2. Model bisnis di internet yang cocok untuk mahasiswa “”
  1. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)

Teknik dan struktur kerja yang tidak bagus juga bisa dijadikan sumber identifikasi masalah penelitian. Misalkan dalam sebuah toko, cara penghitungan laporan keuangan masih menggunakan cara manual. Dari kasus tersebut, kita bisa membuat identifikasi masalah dimana nantinya kita buat sebuah aplikasi atau sistem dengan melibatkan ahli di dalamnya.  Yang mana nantinya aplikasi tersebut berguna sebagai pencatat otomatis uang masuk dan keluar pada toko tersebut. Contoh lain sistem parkir di Mall yang tidak bisa mendeteksi area parkir yang masih kosong bisa juga dijadikan sumber identifikasi masalah dalam penelitian.

  1. Fenomena yang Terjadi

Kejadian-kejadian yang ada disekeliling kita juga bisa dijadikan identifikasi masalah yang menarik. Misalkan kita punya temen yang mempunyai online shop namun pengunjung per harinya masih sedikit. Ini merupakan fenomena yang umum terjadi disekeliling kita, untuk meningkatkat traffic bisa menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimizatio). Dari sini kita bisa memberi judul ” Tips Meningkatkan Pengunjung Online Shop dengan Teknik SEO” misalnya.

Identifikasi masalah atau disebut juga dengan problem identification adalah suatu proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah dengan kata lain identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang bisa dikatakan langkah paling penting diantara langkah – langkah proses yang lain. Masalah penelitian (research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa ditemukan melalui studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey), dan sebagainya.

Identifikasi Masalah menjadi cerminan dari suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Setelah masalah-masalah penelitian dapat diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan peneliti masalah-masalah yang akan diangkat dalam suatu rancangan penelitian. Untuk memilih dan menentukan masalah yang layak untuk diteliti, perlu mempertimbangkan kriteria problematika yang tertata baik. Tujuan identifikasi masalah yaitu agar kita maupun pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Kesulitan yang dihadapi dalam mengidentifikasi masalah yaitu kemiskinan materiil dan kemiskinan metodologis. Kemiskinan materiil dalam hal ini menyangkut apa yang akan menjadi masalah, sedangkan kemiskinan metodologis menyangkut bagaimana memecahkan masalah. Untuk mengatasi kedua masalah itu, peneliti harus bersikap kritis dalam membaca, mendengar dan berpikir. Berpikir disini yaitu mengungkapkan kembali gagasan dari penelitian-penelitian yang mutakhir.

Masalah suatu penelitian yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut : Menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, Spesifik dan jelas, Dapat diuji secara empiris, Tidak menyangkut masalah moral dan etika, serta Berorientasi pada suatu teori tertentu. Dalam praktiknya sering kita jumpai seorang peneliti yang ingin merengkuh terlalu banyak masalah, namun pemecahannya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Keadaan demikian sedapat mungkin kita hindari. Untuk maksud tersebut, maka masalah-masalah yang timbul dalam identifikasi masalah hendaklah kita batasi.

Identifikasi masalah tidak boleh tiba-tiba muncul, namun didasarkan pada masalah yang sudah tertulis, baik secara implisit (tersirat) maupun eksplisit (tersurat) di latar belakang masalah. Artinya, identifikasi masalah hanya diambil dari latar belakang masalah. Identifikasi masalah tidak boleh memunculkan masalah baru yang tidak ada di dalam latar belakang masalah.sebaiknya kata sifat dalam identifikasi masalah adalah dalam bentuk pernyataan. Identifikasi masalah dalam penelitian kuntitatif bersifat deksriptif, hubungan (relationship), pengaruh (asosiative) dan perbedaan (difference).

Kegiatan mengidentifikasi masalah dapat diilustrasikan bagaikan seseorang masuk ke rumah makan padang. Di meja tersedia berbagai macam masakan dan minuman. Semua masakan dan minuman yang dihidangkan di meja di catat olehnya sebagai identifikasi makanan dan minuman. Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam waktu tertentu, namun tidak semua masalah tersebut dapat diangkat menjadi maslaah penelitian. Oleh karena identifikasi masalah merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Selanjutnya Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa setelah masalah-masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yang paling baik dan layak untuk diteliti.

Menurut Suryabrata (2000), beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian antara lain:

  1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya.
  2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.

Sedangkan menurut Notohadiprawiro (2006), beberapa pertimbangan dalam pemilihan masalah diuraikan menjadi 3 hal yaitu:

1. Pertimbangan Ilmiah :

  1. Apakah masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat dikumpulkan.
  2. Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
  3. Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti

2. Pertimbangan Non-Ilmiah :

  1. Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat?
  2. Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti  Resistensi sosial, budaya,ideology

3. Pertimbangan Peneliti :

  1. Penguasaan teori dan metodologi.
  2. Minat peneliti terhadap masalah.
  3. Kemampuan pengumpulan dan analisis data.
  4. Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya.

Lebih lanjut Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa permasalahan dalam penelitian yang baik yaitu:

  1. Bermanfaat, artinya mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat/kontribusi dan berguna untuk mengembangkan suatu teori.
  2. Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) ,dimana ada data dan metode pemecahannya.
  3. Dapat dilaksanakan,yang meliputi kemampuan teori dari peneliti, waktu yang tersedia, tenaga yang tersedia, danan yang tersedia, adanya factor pendukung,tersedianya data, tersedianya izin dari pihak yang berwenang.
  4. Adanya factor pendukung,  yang meliputi tersedianya data dan tersedianya izin dari pihak yang berwenang.
  5. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya).

Dalam identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu harus dihindari memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi masalah penelitian. Namun karena keterbatasan waktu, biaya,  kemampuan dan minat peneliti serta tingkat urgensi masalah itu untuk dikaji/diteliti, maka peneliti akan membatasi pada masalah – masalah tertentu untuk diteliti. Bagian ini disebut sebagai pembatasan masalah.

    1. KONSEP RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga research problem, memiliki arti sebagai sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, Baik itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada sebuah penelitian, hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu sendiri.

Rumusan masalah disebut juga sebagai  bagian dari sebuah karya tulis ilmiah, skripsi, tesis atau disertasi yang sangat mendasar. Di dalam rumusan masalah yang kita susun nantinya akan menentukan arah pembahasannya penelitian kita. Di dalam rumusan masalah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab setelah penelitian selesai dilakukan. Semua poin-poin yang ada di dalam karya tulis baik itu metodologi, teori-teori, semua itu mengacu pada rumusan masalah yang kita buat. Oleh sebab itu, rumusan makalah merupakan fokus utama yang menentukan arah sebuah karya ilmiah.

Menurut Sugiyonno, 1996, Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya dengan mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi. Oleh karena itu rumusan masalah diistilahkan sebagai  pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Fungsi perumusan masalah dalam penelitian dapat dibagi kedalam empat bagian, yaitu :

  1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
  2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.
  3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
  4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

Dalam menyusun sebuah perumusan masalah, setidaknya ada tiga  kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya :

  1. pada perumusan masalah kriteria pertama bentuknya berupa kalimat interogatif atau kalimat tanya, baik itu pertanyaan yang perlu jawaban eksplanatoris atau jawaban yag deskriftif. Eksplanatoris sendiri adalah menghubungkan dua atau pun lebih gejala atau fenomena dalam kehidupan manusia.
  2. berhubungan atau bermanfaat dalam pengembangan teori, di dalam makna pemecahan yang jelas, nantinya diharapkan akan memberikan teoritik yang bermutu, baik itu untuk membuat teori baru atau mengembangkan sebuah teori lama.
  3. untuk membuat sebah rumusan masalah yang bagus, sebaiknya dirumuskan di dalam sebuah konteks yang benar dan aktual. Jadi, pemecahannya memberikan keterkaitan kebijakan yang sesuai, dan bisa di aplikasikan dengan jelas untuk proses perumusan masalah untuk kehidupan manusia.

Ada beberapa alternatif untuk menentukan sebuah rumusan masalah di dalam sistematika penulisan :

  1. Ada yang menempatkan rumusan masalah diletakan di bagian awal dari sistematika penelitian.
  2.  Ada juga yang menempatkan rumusan masalahnya sesudah latar belakang atau bersamaan dengan latar belakang.
  3. Penempatannya ada juga yang sesudah tujuan penelitian.

Dimana saja tempat dari sebuah rumusan masalah sebenarnya tidak terlalu begitu penting dan tidak akan menggangu penelitian yang akan dilakukan. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana merumuskan masalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, antara judul penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah yang dibuat.

Hal pertama kali ketika akan membuat rumusan masalah adalah menentukan topik. Dari topik yang sudah ditentukan ini kemudian fokuskan ke bagian  yang lebih spesifik lagi atau lebih melebar lagi pembahasannya. Ketika cakupan sudah ditentukan, baru dari sini bisa menentukan permasalahannya.

Menurut Dr. Aldesg, 2019 bahwa rumusan masalah merupakan pertanyaa-pertanyaan yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian. Tujuan adanya rumusan masalah adalah untuk memberikan alur pemikiran awal bagi peneliti untuk membentuk kerangka berpikir. Benang merah dari penulisan sebuah karya ilmiah adalah harus adanya terkaitan dan kesinambungan antara elemen-elemen seperti fenomena masalah, rumusan masalah tujuan masalah, hipotesis, hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian.

Dalam permasalahan bisa dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya dianalisis atau argumentasi dari penjabaran bukti-bukti berdasarkan hasil dari analisis. Berikut ini merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk membuat rumusan masalah sebuah karya ilmiah, diantaranya :

  1. Tentukan tipe karya ilmiah apa yang akan dibuat
  2. Persiapakan sumber referensi dari berbagai sumber
  3. Memperluas atau menyempitkan topik
  4. Bangun permasalahan dari topik
  5.  Uji So What

Adapun  3 jenis perumusan masalah dalam penelitian, diantaranya :

 

  1. Masalah deskriptif

Masalah deskriptif merupakan masalah yang berkaitan dengan pernyataan bagi adanya variabel mandiri, baik itu satu atau lebih variabel. Jadi dalam rumusan masalah, peniliti tak perlu membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variabel lainnya.

2. Masalah komparatif

Masalah komparatif  yaitu sebuah permasalahan penelitian yang sifatnya membandingkan antara variabel satu dengan yang lainnya apakah itu sama atau berbeda.

  1. Masalah asosiatif

Masalah asosiatif ialah pertanyan pada sebuah penelitian yang sifatnya memiliki hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa dengan hubungan timbal balik (hubungan yang mempengaruhi satu sama lain. Di sini tidak diketahui antara variabel independen dan variabel dependen), kausal(memiliki sifat sebab dan akibat. Di dalamnya terdapat variabel bebas (independen) dan variabel dependen. Di sini variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen), atau simetris (hubungan diantara dua variabel atau bisa lebih kebetulan nampak secara bersama).

Rumusan masalah penelitian yang baik, harus :

  1. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut.
  2. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
  3. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
  4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
  5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
  6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.
  7. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
  8. Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain.
  9. Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah penelitian.
  10. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara      (hipotesis).
  11. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Rumusan masalah sebagai  tulisan singkat yang biasanya terletak di awal laporan atau proposal untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas dokumen tersebut kepada para pembaca. Secara umum, suatu rumusan masalah akan menggarisbawahi fakta-fakta dasar dari masalahnya, menjelaskan alasan masalah itu penting, dan menentukan solusi secepat dan selangsung mungkin. Rumusan masalah sering digunakan di dunia bisnis untuk kepentingan perencanaan tapi dapat juga diperlukan dalam situasi akademis sebagai bagian dari laporan yang bergaya seperti laporan atau proyek tulisan. Adapun beberapa langkah dasar pemikiran yang dapat peneliti gunakan dalam menulis rumusan masalah, seperti diantaranya :

  1. Jelaskan keadaan "ideal.

Ada banyak cara yang berbeda untuk menulis rumusan masalah. beberapa sumber referensi merekomendasikan untuk langsung membahas masalah itu sendiri, sementara sumber lainnya merekomendasikan memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca. Jika Anda begitu tidak yakin bagaimana harus memulai, pilihlah opsi kedua. Walaupun keringkasan adalah sesuatu yang harus ditujukan oleh setiap tulisan yang praktis, pemahaman yang baik lebih penting lagi. Mulailah dengan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-hal bekerja. Sebelum Anda menyebutkan masalah Anda, jelaskan dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya hal-hal jika tidak ada masalah.

Sebagai contoh, andaikan kita bekerja di sebuah maskapai penerbangan besar dan kita telah melihat bahwa cara penumpang naik pesawat kita tidak efisien menggunakan waktu dan sumber daya. Dalam hal ini, kita mungkin mulai rumusan masalah kita dengan menjelaskan situasi yang ideal di mana sistem naik pesawatnya tidak efisien yang harus dicapai oleh maskapai, seperti halnya: "protokol naik pesawat yang digunakan oleh ABC Airlines harus bertujuan untuk mendapatkan setiap penumpang penerbangan dalam  naik pesawat dengan cepat dan efisien sehingga pesawat dapat lepas landas secepatnya. proses naik pesawat harus dioptimalkan untuk efisiensi waktu tetapi juga harus cukup sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh semua penumpang. "

  1. Jelaskan masalah Anda

Masalah yang dinyatakan dengan baik adalah masalah yang setengah dipecahkan. Salah satu tujuan yang paling penting  dari rumusan masalah adalah untuk mengartikulasikan masalah yang ditujukan kepada pembaca dengan cara yang jelas, lugas, dan mudah dimengerti. Ringkaskan masalah dengan singkat yang ingin Anda pecahkan  langsung ke inti masalah dan posisikan informasi yang paling penting dalam rumusan masalah di dekat bagian atas, tempat paling  mudah terlihat. Jika Anda baru saja menyatakan keadaan "ideal" seperti yang disarankan di atas, Anda mungkin ingin memulai kalimat Anda dengan kalimat seperti "Namun, ..." atau "Sayangnya, ..." untuk menunjukkan bahwa masalah sudah Anda identifikasi sehingga  apa yang mencegah visi ideal menjadi kenyataan.

Sebagai contoh, Andaikan kita pikir kita telah mengembangkan sebuah sistem yang lebih cepat, lebih efisien untuk mendapatkan penumpang naik pesawat kita daripada sistem tempat duduk khas "back to front". Dalam hal ini, kita mungkin akan meneruskan dengan beberapa kalimat seperti, "Namun, saat ini sistem penumpang naik pesawat terbang ABC Airlines dilihat dari sisi waktu dan sumber daya perusahaan belum efisien. Dengan membuang-buang jam kerja karyawan, sehingga memberikan dampak pada rendahnya keunggulan  kompetitif pelayanan, dan dengan berkontribusi terhadap proses naik pesawat yang lambat, ini menjadikan citra merek tidak menguntungkan.

  1. Dasari masalah dengan  konseptual

Tidak semua laporan masalah akan menjadi dokumen yang berhubungan dengan masalah praktis dan nyata. Beberapa, terutama di bidang akademik (dan terutama dalam humaniora), akan muncul masalah-masalah konseptual, dimana  masalah yang ada menuntut peneliti agar berpikir dengan  ide-ide abstrak. Dalam kasus ini, Anda masih dapat menggunakan kerangka rumusan masalah dasar yang sama untuk menyajikan masalah yang dihadapi. Dengan kata lain, Anda akan ingin mengidentifikasi masalah (seringkali, dalam masalah konseptual, ini berupa bahwa beberapa ide tidak dipahami dengan baik), jelaskan mengapa hal-hal itu bermasalah, jelaskan bagaimana Anda berencana untuk mengatasi hal itu, dan ringkaskan semuanya  dalam kesimpulan.

Sebagai contoh, misalkan kita diminta untuk menulis sebuah rumusan  masalah untuk laporan tentang pentingnya simbolisme agama dinegara-negara mayoritas agamnya memeluk kepercayaan tertentu. Dalam hal ini, rumusan masalah kita hendaknya mengidentifikasi beberapa aspek yang kurang dipahami dari simbolisme agama yang mayoritas, menjelaskan mengapa hal ini penting (misalnya, kita bisa mengatakan bahwa dengan pemahaman simbolisme agama yang lebih baik dari observasi, bisa menarik wawasan baru dari buku), dan memaparkan rencana kita untuk mendukung argumen kita.

  1. Gunakan bahasa formal

Rumusan masalah hampir selalu digunakan untuk proposal dan proyek serius. Karena itu, Anda akan ingin menggunakan gaya penulisan formal dalam pernyataan masalah. Pastikan tulisan Anda jelas, sistematis dan langsung. Jangan mencoba untuk lebih memenangkan pembaca Anda dengan mengambil nada ramah atau santai dalam rumusan masalah Anda. Jangan gunakan humor atau lelucon. Jangan sertakan hal lain atau anekdot yang tidak penting. Jangan gunakan bahasa gaul atau bahasa sehari-hari.

 

 

 

    1. KONSEP TUJUAN PENELITIAN

Menurut Arjatmo (1979), tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah  mencerminkan proses penelitian. Sehingga adapun Tujuan dari penelitian, yaitu :

  1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah
  2. Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian
  3. Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
  4. Untuk memperlihatkan efek tertentu

Cara yang relatif mudah untuk menulis tujuan penelitian adalah menghubungkannya dengan rumusan masalah yang telah dibuat sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Contohnya: dari rumusan masalah  di atas dapat dibuat tujuannya yaitu yang bersifat deklaratif yaitu:

  1. Untuk mengetahui  implementasi kerja dalam mendorong kinerja kerja manajer dalam organisasi.
  2. Untuk  mengetahui  pengembangan kerja karyawan dalam mendorong kinerja kerja karyawan pada perusahaan A.

Tujuan penelitian secara umum ingin menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut (organisasi). Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: mengkaji, menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Menurut Irwandy ( 2013:37), tujuan penelitian merupakan upaya peneliti untuk mengungkapkan keinginannya memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukannya. tujuan penelitian disebut juga sebagai  kalimat yang menunjukan indikasi kearah mana penelitian dilakukan atau data data serta informasi apa yang akan dicapai dari penelitian itu. Bentuk kalimat dari tujuan penelitian adalah sebuah pernyataan yang konkrit. Jadi bukan kalimat tanya. Kalau kalimat tanya biasanya ditempatkan dalam  rumusan masalah.

Berdasarkan pendapat  Sugiyono (2010) dalam Irwandy (2013:38), tujuan penelitian secara umum ada 3 macam, yaitu:

  1. Bersifat penemuan, yaitu data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
  2. Pembuktian, berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk mebuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
  3. Pengembangan,  berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

 

Menurut Dr. Aldesg, 2019, bahwa tujuan penelitian adalah keinginan dan harapan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian. Dimana dari tujuan yang ada dapat mempersentasikan esensi dari penelitian. Seorang peneliti harus secara konsisten memperhatikan keterkaitan tujuan penelitian dengan hipotesis penelitian guna dapat membantu pemecahan hasil dan kesimpulan penelitian. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan peneliti dalam menyusun paragraph penulisan tujuan

penelitian, yaitu :

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan, misalnya jika rumusan masalahnya “apakah ada pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai”, maka tujuannya adalah “ingin mengetahui apakah ada hubungan antara latihan dan produktivitas kerja pegawai dan kalau ada seberapa besar”. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabnya terletak pada kesimpulan penelitian (Prof. Dr. Sugiyono, 1999, 305).

Menurut Chourmain (2006) dalam Irwandy (2013:39), tujuan penelitian umumnya mempunyai tujuan mendasar sebagai berikut:

  1. Mendalami dan menemukan kebenaran hakiki sesuatu ilmu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan.
  2. Memperluas ruang lingkup ilmu pengetahuan oleh temuan-temuan baru dalam dimensi yang lebih luas tentang disiplin ilmu yang sedang diteliti.
  3. Melakukan pendekatan dengan cara yang sistematik dan metodologik untuk mencari solusi atau upaya pemecahan masalah dengan menggunakan/ memanfaatkan hasil temuan-temuan pada (a) dan (b).
  4. Meningkatkan mutu kehidupan manusia pada semua aspek dan dimensinya.
  5. Membekali manusia dengan temuan-temuan baru untuk memungkinkannya berlanjut hidup.
  6. Khusus mereka yang melakukan penelitian akan membantu mereka mengurangi primordialisme dan mengubah wawasan berpikirnya dari berpikir tentang dirinya sendiri menjadi lebih berpikir luas dan komprehensif di luar dirinya sendiri.

Sementara beberapa ahli mengatakan bahwa Tujuan penelitian itu dapat dibedakan menjadi :

  1. Eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang belum pernah ada.
  2. Verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang sudah ada. Sehingga ditemukan suatu hasil penelitian yang dapat menggugurkan atau memperkuat pengetahuan atau teori yang sudah ada.
  3. Development atau pengembangan yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada.

Ada juga sebagian peneliti yang membagi tujuan penelitian menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, dimana :

    1. Tujuan Umum, adalah tujuan penelitian secara keseluruan dari yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri.
    2. Tujuan Khusus adalah tujuan yang lebih spesifik. Biasanya menggunakan kata-kata operasional sehingga lebih jelas untuk dicapai. Tujuan khusus biasanya juga menjadi penjabaran dari tujuan umum.

Meskipun begitu dalam sebuah penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah, tidak harus ada tujuan umum dan tujuan khusus. Jika tujuan umum yang dibuat sudah spesifik maka tidap perlu kita membuat tujuan khususnya. Begitupun sebaliknya jika kita sudah membuat tujuan yang spesifik maka tidak perlu membuat tujuan umum. Cukup menuliskan dengan tujuan penelitian saja.

Tujuan penelitian berkaitan dengan pertanyaan penelitian, tapi tingkatan tujuan tergantung hasil kajian pustaka. Beberapa tingkatan atau macam tujuan penelitian, antara lain :

  1. mengeksplorasi; misal: mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi….
  2.  mendeskripsikan; misal: mendeskripsikan pola ….; mendeskripsikan perkembangan …..; mendeskripsikan kategori ….
  3.  menguji hipotesis; misal: menguji hipotesis bahwa tidak ada hubungan antara …. dengan ….
  4. mengevaluasi; misal: mengevaluasi ketepatan pemilihan lokasi ibukota … dengan kriteria akademis.

Sebaiknya dirumuskan suatu tujuan bagi setiap pertanyaan penelitian. Tujuan untuk masing-masing pertanyaan penelitian dapat berbeda, tergantung pada status/ujung pengetahuan yang ada saat ini (“state of the art”)—hasil kajian pustaka—bagi masing-masing pertanyaan penelitian (Prof. Dr. Achmad Djunaedi, 2002, 15-16).  Adapun beberapa cara yang dapat dipakai dalam menyusun tujuan penelitian, seperti diantaranya :

    1. Untuk menyusun tujuan penelitian kita harus kembali melihat rumusan masalah.
    2. Mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab rumusan masalah yang ada (contoh kata operasional: Mengidentifikasi, Mendeskripsikan,Mengukur, Menganalisi, Membandingkan, dll).

Tujuan dari sebuah penelitian menjadi esensi dalam memperoleh pengetahuan tentang suatu kejadian, peristiwa, teori, hukum, dan hal-hal lainnya sehingga dapat membuka peluang untuk lebih menerapkan pengetahuan tersebut. Adapun Beberapa tujuan dari sebuah penelitian, antara lain adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan operasional dari sebuah penelitian adalah untuk dapat mengidentifikasi suatu masalah yang sedang terjadi agar nantinya didapat sebuah jawaban yang tepat dari masalah tersebut.

2. Tujuan fungsional

Suatu penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil yang nantinya dapat dimanfaatkan atau digunakan dalam mengambil keputusan atau kebijakan-kebijakan.

3. Tujuan individual

Suatu penelitian dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, penalaran, dan pemahaman dari sebuah informasi atau fakta yang terjadi.

    1. KONSEP MANFAAT PENELITIAN.

Manfaat peneltian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan secara terperinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka pengembangan program kesehatan.  Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari  penelitian tersebut akan mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilm pengetahuan. Secara spesifik, manfaat penelitian di bidang apapun seyogyanya mencakup dua aspek, yakni:

  1. Manfaat praktis atau aplikatif

Adalah manfaat penelitian dari aspek praktis atau aplikatif, yakni manfaat penelitian bagi program. Di bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat penelitiannya adalah bagi pembangunan kesehatan atau bagi pengembangan program kesehatan.

  1. Manfaat teoritis atau akademis.

Adalah manfaat penelitian dari aspek teoritis yakni manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. Di bidang kesehatan atau kedokteran dengan sendirinya manfaat peenlitian tersebut harus dapat menambah khasanah ilmu kesehatan, khususnya terkait dengan kekhususan bidang kesehatan yang diteliti.

Menurut Dr. Aldesg, 2019, menjelaskan bahwa manfaat penelitian adalah dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh penelusuran hasil penelitian. dimana dampak yang dimaksud adalah secara teoritis dan praktis. Dalam penyusunan laporan penelitian sebaik peneliti memperhatikan penempatan paragraph penulisan dari manfaat penelitian, yakni :

 

Pada  beberapa penelitian akademis (mahasiswa), kadang-kadang manfaat penelitian ini juga dilihat dari kepentingan pribadi peneliti yakni sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam bidang metodologi penelitian. Sebenarnya manfaat penelitian seperti ini tidak perlu dicantumkan karena memang penelitian apa saja bagi peneliti otomatis merupakan pengalaman pribadi dalam melakukan penelitian.

Menurut Irwandy ( 2013:41), manfaat penelitian adalah aplikasi hasil penelitian, baik bagi lembaga-lembaga tertentu atau pun masyarakat. Oleh sebab itu dalam pendahuluan perlu dijelaskan manfaat apa yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan. Dengan demikin manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah penelitian antara lain adalah :

  1. Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara sistematik.

Penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalam memecahkan suatu masalah baik, bagi para peneliti maupun orang-orang atau instansi yang menerapkan hasil penelitian tersebut.

  1. Dapat mengetahui sistem kerja object yang diteliti

Manfaat penelitian bagi peneliti yang dilakukan terhadap suatu objek, kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimanakah sistem kerja dari object-object yang menjadi sample penelitian. Dengan demikian, akan dapat memudahkan sistem operasional dari object tersebut.

  1. Menambah keyakinan dalam pemecahan suatu masalah

Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan akan sangat membantu dalam menentukkan kebijakan-kebijakan atau keputusan, yang nantinya akan diambil dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.

  1. Meningkatkan hubungan kerjasama antara team

Penelitian yang dilakukan secara berkelompok tentu saja dapat mempererat kerjasama antar sesama anggota dari team tersebut. Setiap anggota memiliki peranan yang saling terkait dengan anggota lainnya, sehingga akan tercipta rasa bahu-membahu dalam menyelesaikan penelitian tersebut.

  1. Melatih dalam bertanggung jawab

Hasil dari sebuah penelitian nantinya harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, agar hasil tersebut dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk itu para peneliti harus bekerja keras agar hasil dari penelitian mereka sesuai dengan yang mereka harapkan.

  1. Dapat memberikan rekomendasi tentang kebijakan suatu program

Manfaat penelitian bagi masyarakat dapat membantu untuk memberikan rekomendasi bagi suatu kebijakan, program yang dicanangkan oleh sebuah dinas atau instansi maupun kelompok masyarakat. Dimana hal tersebut dapat meningkatkan kinerja dari para pelaksana program. Mereka akan lebih yakin untuk bekerja karena telah ada bukti-bukti yang menjurus pada program yang sedang dilaksanakan.

  1. Menambah wawasan dan pengalaman

Dengan adanya sebuah penelitian, diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peneliti sendiri maupun bagi yang lainnya.

Manfaat penelitian menjadi dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis akan tercapai. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Manfaat  hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi yang didapat dari kesimpulan.

Manfaat penelitian sendiri bercirikan  untuk menyelidiki keadaan , alasan maupun konsekuensi terhadap keadaan tertentu. Keadaan tersebut dapat dikontrol  melalui eksperimen maupun berdasarkan observasi. Sebab penelitian berperan penting untuk memberikan fondasi atas tindak dan juga keputusan dalam semua aspek.

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa serta seseorang untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Contoh Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain :

  1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas.

  1.  Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.

 

    1. CONTOH PENULISAN LATAR BELAKANG PADA SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI :
      1. SKRIPSI

Nama                                 : Filomena Sarmento

Nim                                   :14.01.01.174

Judul skripsi                      : Pengaruh Harga dan Saluran Distribusi  Terhadap  Kepuasan Pelanggan (Pada  Toko Serba  Ada Natural)

Jurusan                              : Manajemen

Fakultas                             : Ekonomi

Universitas                        : Universidade Da Paz (unpaz),

Tahun                                : 2018

 

BAB 1

PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian sebuah Negara akan selalu diikuti oleh pertumbuhan usaha, baik dunia usaha jasa, usaha dagang, maupun usaha manufaktur. Kondisi tersebut mendorong para manajer perusahaan  untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan utama dari perusahaan pada umumnya adalah untuk memfasilitasi dan  memenuhi kebutuhan konsumen dan pelanggan. Apabila Konsumendan pelanggan merasa puas dengan produk dan jasa yang ditawarkan, maka tujuan dari perusahaan untuk mendapatkan laba dapat tercapai.

Jenis usaha   baik milik pemerintah maupun usaha milik swasta/ private sector merupakan penggerak perekonomian  yangtidak bisa lepas dari pengaruh keadaan ekonomi dewasa ini. Dengan adanya dunia usaha dalam hal ini private sector  mempengaruhi sistem manajemen, dan terjadinya pergeseran manajemen yang secara berkesinambungan, sehingga menuntut para manajer perusahaan  untuk memanfaatkan sumber daya,(resource advantage). Selain optimilisasi sumberdaya, perusahaan dewasa ini harus lebih inovatif dalam strategi  pemasaran, khususnya strategi bauran pemasaran yaitu strategi produk, harga, promosi dan distrisbusi.

Strategi bauran pemasaran menurut Stanton2000,mengatakan bahwa sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukkan harga sampai dengan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual  maupun potensial.

Hal– hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan strategi pemasaran  yaitu  diawali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan pemasar  dengan  melakukan analisis SWOT (analysis SWOT), dimana ia menilai kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (threats) perusahaan secara keseluruhan.

Kekuatan (strength) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dalam mencapai tujuan.Kelemahan (weakness) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan.Peluang (opportunity) adalah faktor atau tren  yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.Ancaman (threats) faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

Strategi pemasaran berorientasimenciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan serta  memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan pelanggan.

Timor -leste sebagai salah satu Negara baru di Asia, dimana dapat dilihat padasisi lain pertumbuhan dunia usaha sudah cukup baik, karena dengan adanya perusahaan–perusahaan swasta banyak yang melakukan kegiatan usahanya di Timor-Leste untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa.

Salah satu toko yang menyediakan barang dan mendistribusikan barang kepada pelanggan adalah toko serba ada Natural , toko serba ada Natural  merupakan toko yang menyediakan bahan – bahan  pokok bagi kebutuhan sehari- hari. Dalam mendistrisbusikan barang kepada pelanggan toko serba ada Natural  sering memberikan pelayanan yang baik dengan memfasilitasi pengiriman barang kepada pelanggan melalui transportasi yang disediakan,  serta harga yang relatif murah kepada pelanggan. Dengan begitu banyak toko yang ada di kota Dili,namun  banyak toko kecil dan kios yang sering membeli barang – barang yang dibutuhkan pada  toko serba ada Natural  karena toko memberikan harga yang relatif murah.

Pelanggan (customer) merupakan nyawa dan kunci utama bagi  keberhasilan bisnis suatu perusahaan. Kepuasan pelanggan seringkali diukur dengan menggunakan kualitas jasa yang menunjukkan bahwa kepusaan pelanggan berkontribusi meningkatkan pangsa pasar serta dituntut untuk bisa menangani berbagai tantangan dan merespon berbagai tuntutan masyarakat dalam memberikan jasa publik.

Dalam upaya memberikan kepuasan kepada setiap pelanggannya, maka Toko serba ada Natural  berusaha memaksimalkan seluruh potensi sumber daya yang ada untuk dapat diikutsertakan dalam manajemen Toko yaitu para karyawan guna pencapian tujuan yang diinginkan, namun ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Toko serba ada Natural yaitu: dalam pemenuhan harapan tidak terpenuhi, sehingga menimbulkan tidak efektifnya proses kerja sesuai dengan harapan pelanggan,  rendahnya  minat berkunjung kembali,dikarenakan oleh kurang efektifnya dalam pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, sehingga membuat minat pelanggan berpindah ke toko lain, dengan  rendahnya merekomendasikan dari pelanggan kepada pelanggan lainnya.

Sebagai salah satu elemen yang dapat juga memberikan kepuasan kepada pelanggan adalah harga, karena harga  merupakan unsur yang berbeda dengan unsur lainnya, dalam bauran pemasaran, bila unsur yang lain dalam pemasaran (yaitu produk, tempat, saluran distribusi dan promosi) sifatnya adalah pengeluaran, maka harga merupakan unsur yang sifatnya  menghasilkan atau mendapatkan pemasukan. Harga juga dapat diartikan sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang, Buchari Alma (2007). Nilai suatu barang yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk dan jasa .

Dalam rangka memberikan kepuasan kepada pelanggan Toko serba ada Natural berusaha menyesuaikan tingkat harga yang ada dengan pasar,  khususnya dalam kegiatan jual beli barang dan mendistribusikan barang kepada setiap pelanggan, Harga yang ditawarkan kepada setiap pelanggan Toko serba ada Natural disesuaikan dengan tingkat distribusi pengiriman barang antara jarak  jauh dan dekat lokasi pengiriman barang,  pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan ini cukup variatif yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat dan perusahaan. Namun pada kenyataan Toko serba ada Natural seringdihadapkan pada masalah – masalah yang berhubungan dengan keluhan pelanggan terhadap harga yang dapat  dijelaskan pada berikut ini : penawaran harga yang tidak sesuai dalam proses pengiriman, ketidaksesuaian harga dengan proses distribusi, rendahnya daya saing harga yang menimbulkan Toko serba ada Natural  kadang mengalami penurunan angka pelanggan yang tak terduga.

Dengan berbagai masalah – masalah diatas maka Toko serba ada Naturaldalam menetapkan harga atas jasa pengiriman barang yang ada kurang efektif, proses informasi pengiriman kurang tepat, dan  ketepatan waktu pengiriman yang tidak stabil, yang  menyebabkan ketidak puasan dan menurunya keinginan pelanggan dalam proses pengiriman barang  melalui Toko serba ada Natural

Toko serba ada Naturaltermasuk salah satu Toko yang melayani masyarakat melalui penyediaan fasilitas Pengiriman barang, sehingga kehadirannya sangat diharapkan oleh semua masyarakat pengguna jasa distribusi  di Timor Leste.  Agar dapat menciptakan keunggulan yang kompetitifdan mampu beroperasi secara berkesinambungan dengan usaha–usaha lain yang sejenis, maka Toko serba ada Natural  harus menyediakan produk  yang berkualitas, harga yang terjangkau serta berupaya meningkatkan Saluran Distribusi, dengan harapan kepuasan pelanggan akan meningkat sehingga pengguna jasa toko serba ada Natural  akan meningkat  pula.Saluran  Distribusi menjadi  salah satu kegiatan penunjang Toko serba ada Natural selain harga dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Saluran distribusi pada umumnya sebagai perantara pemasaran, atau pedagangperantara Toko serba ada Natural sebagai  penyedia jasa yang secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan produk dari produsen ke konsumen.

Pada umumnya produsen mengunakan media  transportasi guna mempercepat hasil produk sampai ke tempat tujuan. Saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategis yang penting bagi Toko serba ada Natural  atas saluran-saluran pesaingnya. Saluran distribusi juga dianggap sebagai kumpulan atau lembaga yang turut terlibat dalam usaha mengantar barang dari tangan produsen ketangan konsumen, atau dengan kata lain  lembaga tersebut merupakan saluran bagi jalannya suatu produk yang ingin disampaikan kepada para konsumen. Saluran distribusi bagi Toko serba ada Naturalsebagai suatu struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang  dipilih dan mengambarkan situasi pemasaran yang berbeda dalam berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha dari produsen, pedagang besar sampai ke pengecer. Tokoserba ada Natural selalu memperhatikan dan menganalisis jaringan saluran distribusi yang sesuai dengan keadaan produk.

Keputusan mengenai saluran distribusi merupakan hal yang penting bagi Toko serba ada Naturaldengan keadaan lingkungan industri yang kompetitif salah satunya melalui penetapan Harga pengiriman barang, harga sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan dalam penggunaan jasa pengiriman barang, besarnya biaya transportasi atau biaya serviceyang ditetapkan harus sesuai standart harga yang berlaku, hal ini perlu diperhatikan agar pelanggan tetap menggunakan jasa pengiriman barang. Semakin tinggi biaya pengiriman akan mengakibatkan pelanggan harus berpikir dua kali dalam menggunakan jasa pendistribusian tersebut, juga sebaliknya biaya pengiriman semakin rendah maka pelanggan cenderung memanfaatkan jasa distribusi tanpa melakukan perbandingan.

Pada Toko serba ada Natural, saluran distribusi yang dimiliki dianggap oleh manajemen cukup dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya.Hal ini ditandai dengan berbagai rutinitas penjualan dan distribusi barang dan jasa  yang dilakukan selama beberapa tahun kebelakang. Namun adapun beberapa masalah yang masih dihadapi oleh manajemen Toko serba ada Natural adalah sebagai berikut: ketidaktepatan waktu pengiriman, rendahnya pertanggungjawaban resiko karena belum efektifnya proses pengiriman barang melalui transportasi yang disediakan oleh Tokoserba ada Natural  kepada setiap pelanggan.

Berdasarkan beberapa masalah yang ada pada variable harga, variable saluran distribusi dan variable kepuasan pelanggan maka peneliti menyimpulkan bahwa, puasatau ketidakpuasan pelanggan merupakan bagian dari pengalaman pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang di tawarkan. Dengan demikianToko serba ada Natural dalam pengiriman barang dan jasa  harus bekerja keras  dalam meningkatkan kepuasan para pelanggan dengan meminimalkan pengalaman yang tidak menyenangkan dari pelanggan. Konsekuensi dari pelanggan yang tidak puas merupakan tantangan yang sangat serius bagi suatu usaha, bahwa kepuasan pelanggan merupakan kunci keberhasilan para pengusaha.

Para pelanggan sering mengeluh karena ketidakstabilan biaya pengiriman atau servicecostyang tidak sesuai dengan standar.Berpijak  pada masalah – masalah yang ada dilatar belakang masalah  penelitian, maka  peneliti tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH  HARGA DAN SALURAN  DISTRIBUSI  TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA TOKO SERBA ADA NATURAL , DILI TIMOR – LESTE.

 

    1. Perumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, atas beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Toko serba ada NaturalTimor Leste adalah ketidakpuasan pelanggan atas harga dan saluran distribusi yang disediakan oleh perusahaan kepada pelanggan dalam pengiriman barang. Dengan terdapatnya keluhan pelanggan tersebut maka dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk meningkatkan kembali rasa puas pelanggan.

Sehingga berdasarkan uraian tersebut, maka timbul beberapa pertanyaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah harga berpengaruh  secara parsial terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural?
  2. Apakah saluran distribusiberpengaruh  secara parsial terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural?
  3. Apakah harga dan saluran distribusi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural?

 

    1. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh harga dan saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural. Ada beberapa tujuan dari penelitian ini yaitu:

      1. Tujuan Penelitian
  1. Ingin mengkaji dan menganalisispengaruh harga  secara parsial  terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural
  2. Ingin mengkaji dan menganalisispengaruh saluran distribusi secara parsial  terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural
  3. Ingin mengkaji dan menganalisis pengaruh harga dan saluran distribusi secara simultan terhadap kepuasan pelanggan pada toko serba ada Natural

1.3.2       Manfaat Penelitian

                                Manfaat dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau referansi untuk penelitian selanjutnya, yaitu penelitian yang membahas faktor – faktor yang mempengaruhi harga dan saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan.Adapun manfaat -manfaat dari penelitian ini adalah sebagai Berikut:

  1. Bagi Toko serba ada Natural

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi manajemen toko guna perbaikan masalah – masalah yang berhubungan dengan harga, saluran distribusi dan kepuasan pelanggan.

  1. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi bagi setiap mahasiswa/i yang berminat dalam pengembangan ilmu manajemen khususnya bidang manajemen pemasaran.

  1. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan, pemahaman yang lebih luas tentang masalah yang akan diteliti serta dapat melakukan cara-cara pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan masalah atau variabel yang akan diteliti.

 

      1. TESIS

Nama                           : Katarina Oliveira Freitas

Nim                             :  15.05.33.02.087

Judul skripsi                : Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Efektivitas Pelayanan Administrasi Di Universidade Da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste

Fakultas/Jurusan          : Magister Administrasi Publik, Program Pascasarjana

Universitas                  : Universidade Da Paz (Unpaz),

Tahun                          :  2018

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Dewasa ini, lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi dituntut untuk lebih giat berusaha meningkatkan kualitasnya, baik dari segi sumber daya maupun sistem manajemennya, dari unggul kompetensi menjadi pertaruhan yang harus diperhatikan oleh setiap perguruan tinggi  ini untuk amati dengan meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki dan sistem manajemennya agar dapat unggul secara kompetitif dari pesaingnya.

Sumber daya yang hendak dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi adalah sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasi yang menjadi dasar dalam menopang pencapaian  tujuan kerja perguruan tinggi.

Di samping itu, sistem manajemen yang efektif menjadi penopang lainnya yang harus dikelola secara optimal  guna memperlancar operasional  kerja perguruan tinggi.

Timor-Leste, sebagai salah satu negara yang ada di kawasan Asia Tenggara, telah juga memiliki lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi yang tersebar di wilayah ibu, kota negara Timor-Leste, yaitu kota Dili. Adapun beberapa lembaga perguruan tinggi yang sudah menjalankan operasional kerjanya sejak Timor-Leste menjadi sebuah negara hingga sekarang. Berikut di tampilkan dalam tabel :

 

1.1           Tabel Nama Perguruan Tinggi Timor-Leste

No

Nama Perguruan Tinggi

Status Kepemilikan

Status Perizinan

1

Universitas National Timor Leste (UNTL)

Pemerintahan

Terakreditasi

2

Universidade da Paz (Unpaz)

Swasta

Terakreditasi

3

Universitas Dili (UNDIL)

Swasta

Terakreditasi

4

Universitas Oriental Timor Lorosae (UNITAL)

Swasta

Terakreditasi

5

Institute Of Business (IOB)

Swasta

Terakreditasi

6

Dili Institute Of  Technology (DIT)

Swasta

Terakreditasi

7

Institute De Ciencias Religiosas (ICR)

Swasta

Terakreditasi

8

Institute Superior Cristal (ISC)

Swasta

Terakreditasi

9

Institute Profissional De Canossa (IPDC)

Swasta

Terakreditasi

10

East Timor Coffee Academy (ETCI)

Swasta

Terakreditasi

11

Institute Catolico Para A Formacao De Professores (ICFP)

Swasta

Terakreditasi

Sumber : dari berbagai literature, 2018.

Lembaga perguruan tinggi yang tertera pada tabel di atas adalah lembaga pendidikan yang sudah terdaftar pada Kementrian Pendidikan Timor-Leste dan sebagai lembaga perguruan tinggi yang sudah diakui keberadaannya oleh Pemerintah Timor-Leste melalui tahapan akreditasi. Setiap lembaga perguruan tinggi yang ada memiliki status kepemilikan berbeda, seperti milik pemerintah dan swasta.

Pemerintah, melalui Kementrian Pendidikan, menerapkan evaluasi  kinerja setiap perguruan tinggi yang ada, guna melihat sejauh mana tingkat kompetensi manajemen dan sumber dayanya; apakah sudah kerjakan sesuai dengan syarat dan standar yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan ataukah sebaliknya. Bilamana syarat dan standar yang ditentukan tidak dipenuhi oleh setiap lembaga perguruan tinggi yang ada maka Kementrian Pendidikan akan mengambil tindakan-tindakan proaktif guna menegur setiap lembaga yang ada untuk dapat secara cepat dan tepat memperbaiki kinerja yang ada sesuai dengan syarat dan standar yang berlaku dan apabila melanggar maka keberadaan perguruan tinggi yang bersangkutan tidak akan di akui oleh pemerintah.

Sehingga dengan demikian, setiap lembaga perguruan tinggi yang ada dituntut untuk dapat membenahi setiap kekurangan yang ada agar  kontinuitas operasional kerjanya dapat diakui oleh pemerintah. Seperti halnya salah satu perguruan tinggi swasta yang sangat memperhatikan syarat dan standar yang ditetapkan oleh  kementrian pendidikan Timor-Leste yaitu Universidade da Paz (Unpaz). Universidade da Paz (Unpaz) sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi berdasarkan Despaico Ministerial No. 33/GM-ME/IX/2009 dan diploma ministerial nomor 24/GM-MEC/VI/2018 de 4 de Julho. Pengakuan dari pemerintah ini tidak terlepas dari upaya lembaga ini dalam membenahi  manajemen kerjanya.

Pembenahan yang dimaksud adalah peningkatan kompetensi birokrasi pelayanan, sumber daya manusia dan sumber daya organisasi. Peningkatan kompentensi yang di tempuh lembaga ini mendapat pengakuan dari beberapa pihak di luar perguruan tinggi, seperti LSM internasional, yang juga bergerak di bidang manajemen dengan mendapatkan beberapa penghargaan atas keberhasilan pengelolaan manajemenya. Namun demikian dengan fluktuasi kerja yang dari tahun ketahun semakin kompleks, lembaga ini dihadapkan pada beberapa dilema dalam pelayanan administrasi seperti masih manualnya sistem kerja layanan sehingga memperlambat pelayanan.

Pelayanan administrasi di Universidade da Paz (Unpaz) meliputi: pelayanan mahasiswa (KRS,KHS, penerimaan mahasiswa baru, pembayaran SPP, biaya gedung, biaya kkn, biaya BPL, biaya proposal, biaya skripsi, biaya wisuda, pembuatan KTM, kartu perpustakaan selain pelayanan bagi para mahasiswa Universidade da Paz (Unpaz) melayani juga para para masyarakat dan para staff dosennya.  Administrasi Unpaz (karyawan) meliputi: kinerja, disiplin, tertib, pembayaran gaji. Para dosen meliputi: kinerja, pembayaran gaji, menfasilitas ruang pengajaran.

Selain keseluruhan sudah ada manajemen, bila dilihat dari evaluasinya terjadi didirikan Universidade da Paz (Unpaz). Hal ini ketidaklambatan dari berbagai prestasi yang dicapai oleh Universidade da Paz (Unpaz). Bukan saja prestasi tetapi juga pengakuan yang diperoleh dari berbagai efektivitas baik dari Kampus maupun non pemerintahan.

Sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi yang cukup punya proses dalam membangun masa depan sumber daya manusia Timor-Leste, manajemen Universidade da Paz (Unpaz) menindaklanjuti setiap kinerja yang dihasilkan melalui evaluasi kerja tahunan guna mereviuw kembali aktivitas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap unit kerja apakah sudah memenuhi target yang diinginkan ataukah sebaliknya. Salah satu upaya evaluasi yang juga menjadi agenda tersendiri adalah melihat kinerja kepemimpinan disetiap unit dan juga lini teratas yaitu rektorat perguruan tinggi. Manajemen Universidade da Paz (Unpaz) memandang bahwa kepemimpinan teratas menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan kinerja kerja sebuah lembaga perguruan tinggi.

Pada lini kerja Universidade da Paz (Unpaz), kepemimpinan yang dimiliki setiap lini terpusat pada kepemimpinan rektorat. Segala tindakan yang diambil oleh setiap pimpinan harus sesuai dengan keputusan Rektor Universidade da Paz (Unpaz). Kemampuan secara verbal sudah memiliki oleh setiap pimpinan yang ada pada setiap lini kerja yang ada pada manajemen Universidade da Paz (Unpaz). Namun kebebasan dan fleksibilitas dalam berinovasi guna menaikan kinerja setiap lini tetap diberikan sepenuhnya oleh Rektorat kepada setiap pimpinan lini kerja. Pada kenyataan yang terjadi, inovasi dan fleksibilitas yang dimiliki oleh pimpinan disetiap lini kaku dan pada saat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan yang krusial masih belum maksimal yang dikarenakan rasa takut terhadap bagian Rektorat. Adapun masalah-masalah yang berhubungan dengan kepemimpinan yang ada pada manajemen Universidade da Paz (Unpaz) kemampuan secara verbal sudah memiliki oleh setiap pimpinan yang ada pada setiap lini kerja yang ada pada manajemen Universidade da Paz (Unpaz), namun karena faktor budaya dimana segala keputusan yang krusial harus terpusat pada bagian Rektorat menurunkan kualitas yang dimiliki oleh setiap pimpinan khususnya dalam tindakan pengambilan keputusan,

Pada semua lembaga perguruan tinggi termasuk Universidade da Paz (Unpaz) walaupun masih terkendala oleh budaya organisasi yang ada, lembaga perguruan tinggi ini tetap berupaya memaksimalkan setiap sumber daya yang dimiliki guna meningkatkan keunggulannya dengan perguruan tinggi lain yang ada di Timor-Leste.

Peningkatan keunggulan yang dimaksud adalah melalui pembenahan-pembenahan pengembangan sumber daya manusia guna memotivasi sumber daya manusia dalam berkinerja. Karena dengan motivasi karyawan yang tinggi maka akan berdampak umum pada proses kerja. Karena motivasi sebagai kondisi atau energi yang mengerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai motivasi kerja maksimal. 

Motivasi kerja karyawan yang dimiliki sumber daya manusia Universidade da Paz (Unpaz) perlu ditumbuhkan secara maksimal melalui berbagai upaya strategi manajemen. Upaya-upaya tersebut dapat melalui peningkatan kompensasi, level kerja dan penghargaan-penghargaan lainnya guna mendorong pencapaian tujuan lembaga ini. Dengan demikian sumber daya manusia yang ada akan proaktif dan berinovasi serta berintegrasi terhadap lembaga.

Sumber daya atau karyawan yang ada pada internal Universidade da Paz (Unpaz) masih dihadapkan pada rendahnya fasilitas kerja dimana dapat diperkirakan bahwa karyawan yang ada dalam menyelesaikan setiap tugas sudah menunjukkan tanggungjawab kerjanya.

Pelayanan adminsitrasi yang selama ini berjalan dalam setiap lini manajemen pada Universidade da Paz (Unpaz) sudah dapat memenuhi kebutuhan pelayanan mahasiswa. Namun kinerja pelayanan adminsitrasi yang berjalan kadang-kadang masih lambat dan kurang memberikan kepuasan kepada para mahasiswa. Berikut ditampilkan beberapa masalah yang berhubungan dengan masalah pelayanan adminsitrasi pada lini kerja Universidade da Paz (Unpaz).

Karyawan di setiap lini yang ada dalam internal manajemen Universidade da Paz (Unpaz) selama ini sudah cukup menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu asset pengerak kinerja pelayanan administrasi Universidade da Paz (Unpaz),  namun dalam beberapa hal yang berhubungan dengan kemampuan dalam menyikapi pelayanan masih bisa dikategorikan lambat. Seperti halnya kemampuan dalam beradaptasi, menyelesaikan masalah lambat, tata karma dalam birokrasi mahasiswa dan kreativitas dalam menciptakan ide-ide dalam pelayanan.

Berdasarkan fenomena-fenomena masalah yang diuraikan pada latar belakang di atas maka, peneliti tertarik mengangkat judul penelitian proposal tesis dengan judul: “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN ADMINISTRASI”.

 

1.2     Rumusan Masalah

Pengertian Rumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.

Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan fenomena lapangan yang telah di identifikasi berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:

1.  Apakah pengaruh kepemimpinan secara parsial terhadap efektifitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste? 

2.  Apakah pengaruh motivasi kerja karyawan secara parsial terhadap efektifitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste?

3.  Apakah pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan secara simultan terhadap efektivitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste?

 

 

 

 

1.3     Tujuan dan Manfaat Penelitian

          1.3.1       Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana, atau data (informasi) apa yang dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan dapat di ukur (measurable).

Manfaat penelitian sebagai kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan.

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana, atau data (informasi) apa yang dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable) berikut tujuan dari penelitian ini:

1.  Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap efektifitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste.

2.  Untuk mengkaji dan menganalisis motivasi kerja karyawan secara parsial terhadap efektifitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste.

3.  Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan terhadap efektivitas pelayanan administrasi pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste.

 

1.3.2    Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam menyusun kebijakan guna meningkatkan kinerja karyawan Universidade da Paz (Unpaz)  khususnya pada Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia.

  1. Manfaat Teoritis

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sebagi rangka untuk membagun ide dan konsep suatu ilmu pengetahuan dengan memberikan kontribusi yang nantinya dijadikan.

  1. Sebagai penambah informasi dan wawasan dalam penelitian, dimana dapat  menambah wawasan pengetahuan peneliti dalam bidang manajemen kerja.
  2. Dapat memberikan sumbangan bagi bagian manajemen Unpaz guna memperbaiki kinerja kerja yang ada khususnya dalam kepemimpinan, motivasi dan efektivitas pelayanan administrasi.

 

1.4     Keterbatasan dan Ruang Lingkup Penelitian

1.4.1 Keterbatasan Masalah

Masalah penelitian bisa didefenisikan sebagai pernyataan yang mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel pada suatu fenomena.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dan agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka permasalahan yang diteliti di batasi pada pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan terhadap efektivitas pelayanan administrasi di Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste.

1.4.2 Ruang Lingkup Penelitian

Pengertian dari ruang lingkup adalah batasan. Ruang lingkup juga dapat di kemukakan pada bagian variabel-variabel yang di teliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.

Penelitian ini di adakan di bidang pendidikan, khususnya perguruan tinggi, di mana peneliti ingin melihat bagaimana efektivitas pelayanan administrasi sebagai dampak dari sebuah kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan pada Universidade da Paz (Unpaz), Dili, Timor-Leste.

 

 

 

      1. DISERTASI

Nama                      : Dr. Alexandre Desousa Guterres.,se.mm.

Nim                         : 120130120107

Judul disertasi        : Kinerja  Pemasaran Sebagai  Dampak Dari Strategi Bauran   Pemasaran  Dengan  Determinasi  Daya  Tarik  Pasar  Dan Sumber  Daya  Perusahan (Survey Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata di Timor Leste)

Jurusan                   : Program Studi Doctor Ilmu Manajemen Konsentrasi Manajemen Bisnis

Fakultas                  : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas              : Universitas Padjajaran, Bandung

Tahun                      : 2017

BAB I
PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Penelitian

Setiap kawasan di dunia termasuk kawasan Asia dewasa ini berupaya mengembangkan industri pariwisatanya guna meningkatkan kegiatan ekonominya,  dimana  industri pariwisata  dianggap dapat memberikan sumbangan devisa yang cukup besar bagi negara. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan  yang lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan, tetapi  juga  dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya. Industri pariwisata dipandang sebagai sebuah sub sistem dari sistem pariwisata secara keseluruhan.

Pertumbuhan Industri pariwisata saat ini menjadi trend dibanyak negara karena memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian. oleh Niavand, Salarzehi  & Tash (2014),  menjelaskan  bahwa  dewasa ini Sebagian besar negara di dunia  memiliki industri yang dinamis termasuk  industri jasa pariwisata.  industri jasa pariwisata dipandang dapat  memberikan dampak  dalam pekerjaan, pendapatan,  pertumbuhan pada sektor swasta dan pengembangan infra-struktur. Pada kenyataan bahwa dengan adanya aktivitas industri pariwisata telah memberikan peluang kerja bagi masyarakat lingkungan sekitar dengan  pendapatan yang akan mereka terima. adanya industri pariwisata juga telah mendorong pertumbuhan sektor swasta lainnya seperti usaha kecil dalam memenuhi  kebutuhan  wisatawan serta pengembangan infrastruktur seperti darat, laut dan udara.

Pertumbuhan industri jasa telah menjadi roda pergerakan bagi pengembangan sektor lainnya untuk tumbuh kembang. oleh  Alipour, Hajaliakbari & Javanbakht (2011), menjelaskan bahwa wisata menjadi  agen yang membentuk aktivitas ekonomi seperti produksi dan derivasi alami yang secara ekonomis bermanfaat bagi lingkungan bisnis dan masyarakat. Aktivitas industri pariwisata telah memberikan akses ke usaha kecil penunjang wisata lainnya untuk tumbuh. Seperti halnya produk kerajinan tanggan dan kuliner.

Dewasa ini bidang industri  jasa pariwisata telah menjadi salah satu pilar  dalam  membentuk aktivitas ekonomi dibandingkan dengan beberapa bidang lain.  Hal ini dapat dilihat pada beberapa wilayah yang potensi wisata dan industri jasanya berkembang dengan baik yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar ( seperti pada pariwisata Bali dan Singapore yang telah memberikan lapangan kerja dan pengembangan usaha kecil). Selain itu dengan adanya aktivitas wisata telah membantu merubah pola pikir masyarakat sekitar dalam bersosialiasi dengan perkembangan luar (wisatawan).

Bentuk perjalanan wisata terjadi dan dapat dilakukan dimana saja. Berdasarkan konsep Tourist Generating Region bahwa Daerah asal wisatawan merupakan tempat dimana terjadinya proses, dorongan (Pull Factor) dimana sebuah  daerah TGR harus mampu membangkitkan rasa untuk membuat wisatawan melakukan perjalanan, keluar dari negara atau daerah asalnya yang memicu terbentuknya  Struktur industri pariwisata yang dimulai  dari  traveler generating region, dari mana calon wisatawan merencanakan dan memulai perjalanan wisatanya, Kemudian berlanjut sepanjang tempat/jalur transit yang mencakup pelayanan maskapai penerbangan dan akomodasi selama transit penerbangan. Berikutnya ditempat tujuan wisata akan ada penawaran akomodasi berupa resort/hotel, pertunjukan seni dan budaya, tour operator lokal yang mengantar wisatawan ke objek wisata/atraksi-atraksi wisata, Setelah itu travel agencies melalui  jenis  transportasi  baik  itu udara/laut/darat mengantar wisatawan balik ke tempat asal. Oleh karena adanya proses Struktur industri pariwisata  tersebut, aktivitas Industri pariwisata melibatkan beragam tipe organisasi seperti diantaranya Sektor pemasaran (the marketing sector), Sektor perhubungan (the carrier sector), Sektor akomodasi (the accommodation sector), Sektor daya tarik/atraksi wisata (the attraction sector), Sektor tour operator (the tour operator sector), Sektor pendukung atau rupa-rupa (the miscellaneous sector) dan Sektor pengkoordinasian/regulator (the coordinating sector).

Sebagai salah satu negara termuda dikawasan Asia, “Republíca Democratica de Timor Leste” berupaya mengembangkan  industri pariwisata yang dianggap sebagai salah satu pendorong pertumbuhan perekonomiannya. upaya  pengembangan  yang dilakukan  nampak  dari  mulai  bekerja samanya pemerintah  dengan  pihak  investor  swasta  dalam bidang pariwisata, pembenahan  peraturan  pariwisata  dan perbaikan infrakstruktur  pariwisata secara bertahap  yang dengan tujuan dapat mendorong pertumbuhan kedatangan wisatawan. Dari adanya  proses pengembangan yang ditempuh telah mendorong  pertumbuhan kedatangan wisatawan ke Timor Leste melalui berbagai terminal kedatangan  seperti  bandara, pelabuhan dan perbatasan. Berikut dapat dilihat  data tabel  kunjungan  wisatawan  ke Timor Leste pada tahun 2007-2015 :

    1. Kunjungan Wisatawan Melalui Berbagai Terminal Kedatangan Seperti Bandara, Pelabuhan Dan Perbatasan Darat

Tourist Arrivals Every Year

Year

Total Tourist

2007

6176,00

2008

8929,00

2009

13552,00

2010

29098,00

2011

36209,00

2012

34902,00

2013

44146,00

2014

48986,00

Jul-15

31883,00

Sumber data: kementrian pariwisata Timor Leste 2015

Pertumbuhan kedatangan wisatawan pada tahun 2007 hingga 2014  mengalami peningkatan yang cukup baik. peningkatan ini juga disebabkan oleh masih  adanya instansi dan lembaga internasional (PBB) lainnya yang mengadakan misi kerjanya  sehingga mendorong kunjungan wisatawan untuk datang ke Timor  Leste. Namun  sebaliknya Pada tahun  2012 dan 2015  tepatnya bulan juli, pertumbuhan  pengunjung mengalami penurunan. Penyebab penurunan ini diakibatkan  masih  belum optimalnya pemerintah dalam mempublikasikan pariwisata  dan buruknya  peraturan dan pengelolaan  industri pariwisata serta masih lambatnya  pengembangan infrastruktur pariwisata. Dimana Peraturan mengenai pariwisata belum begitu konsisten  dari sisi pengenaan pajak industri jasa, masih buruknya  infrakstruktur pariwisata yang ada (buruknya jalan raya  dan rendahnya atraksi wisata) .  Disisi lain karena masih lemahnya peraturan yang ada menyebabkan pengelolaan industri tidak berjalan dengan efektif (buruknya system manajemen).

Dikategorikan Sebagai sub sistem dari pariwisata, industri pariwisata  berperang  penting dalam memenuhi dan menfasilitasi kebutuhan dari wisata itu sendiri mulai dari menyediakan sumber daya, fasilitas hiburan, olahraga dan  prasarana  serta pelayanan umum. Mengingat pentingnya industri pariwisata sebagai salah satu pendorong utama kinerja pariwisata secara keseluruhan,  Pemerintah dan pelaku industri pariwisata Timor Leste berupaya mendorong aktivitas bisnis yang ada sebaik mungkin. Upaya tersebut dapat dilihat  dari berkembangnya  berbagai  jenis industri pariwisata yang ada di Timor Leste seperti  Akomodasi  hotel, Restoran, travel agencies, catering, dives center dan usaha kerajinan tanggan. Berikut ditampilkan  tabel  total jumlah industri pariwisata menurut Kementrian pariwisata Timor Leste tahun 2015 :

    1. Jumlah Total Industri Pariwisata di Timor Leste (13 distrik)

Sektor

Jumlah

Hotel, Apartement dan Guest House

116

Restouran, Bakery, Cafe, Bar & Catering

109

Travel Agency

38

Dives Center/Diving Center

3

Industri kecil (kerajinan tanggan)

51

Jumlah total

317

Sumber data: kementrian pariwisata Timor Leste 2015.

 

Pertumbuhan  hotel, restoran, travel agencies, catering, dives center dan industri kecil (kerajinan tanggan) pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Industri yang pertumbuhannya cukup tinggi adalah hotel, apartement dan guest house. Pertumbuhan industri ini disebabkan karena peningkatan aktivitas wisata domestik baik di kota maupun daerah yang menuntun kebutuhan akan fasilitas akomodasi dalam memenuhi kebutuhan wisatawan. Sedangkan industri yang pertumbuhannya tidak terlalu tinggi adalah dives center. Penyebab dari stagnannya pertumbuhan industri ini adalah  masih rendahnya permintaan wisatawan terhadap produk dives center.  Selain itu Perbedaan pertumbuhan industri yang ada disebabkan  juga belum maksimalnya upaya pemerintah menjalin  kerja sama investasi  dengan pihak investor di bidang  pariwisata ( rendahnya investasi pariwisata tahun 2015), belum  terkoordinasinya  kerja sama yang baik antara pelaku bisnis dan pemerintah (lokasi industri berada pada area strategis seperti pantai dan kawasan dingin namun tidak ditunjang oleh keamanan yang  kondusif untuk aktivitas wisata)  serta belum efektifnya  promosi  pariwisata (promosi yang dilakukan lebih ke budaya (kesenian, pakaian adat dan kain tradisonal) sehingga mengesampingkan keunggulan wisata lain seperti potensi alam dan atrkasi wisata.

Para Pelaku industri pariwisata Timor Leste terus berupaya menumbuhkan  pertumbuhan industri pariwisata dengan memaksimalkan kinerja pemasaran  setiap industri melalui berbagai macam  penerapan strategi-bauran pemasaran guna menumbuhkan permintaan wisatawan terhadap produk wisata agar pencapaian  tujuan  industry  pariwisata  dapat  terwujud  yaitu meraih tingkat  profitabilitas  yang dinginkan.  Pada kenyataannya bahwa  kinerja pemasaran pada industri jasa pariwisata meliputi tidak hanya pemantauan dan penilaian hasil pemasaran (pengukuran  kinerja pemasaran), tetapi juga perencanaan dan pelaksanaan  pemasaran  dan  penggunaan hasil pemasaran untuk perbaikan kinerja industri secara keseluruhan.

Kinerja pemasaran menjadi cerminan keberhasilan industri jasa dalam penerapan setiap strategi pemasarannya. Pendapatnya Namjoyan, Esfahani & Haery, 2013, bahwa kinerja pemasaran mengacu pada peningkatan status organisasi dipasar (market share) seperti  perbaikan persepsi pelanggan terhadap produk dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap organisasi. Selarasnya perencanaan  dan implementasi straegi bauran pemasaran akan berdampak pada efektifnya pencapaiannya kinerja pemasaran.

Efektivitas  dan efisiensi perencanaan yang tepat juga akan mendorong percepatan pencapaian kinerja pemasaran industri jasa. Menurut  Frosen, Tikkanen, Jaakkola & Vassinen, 2013, mengungkapkan bahwa kinerja pemasaran sebagai konstruk dari tiga dimensi yang terdiri efektivitas, efisiensi dan kemampuan beradaptasi.

Keberhasilan kinerja pemasaran industri jasa  dapat diukur melalui tingkat minat dan permintaan konsumen terhadap produk  industri dipasar. apabila minat dan permintaan tinggi maka kinerja pemasaran dapat dikatakan berhasil mencapai target yang diinginkan dan sebaliknya. Disisi lain dalam mengoptimalkan kinerja pemasaran perlu di lakukan tahapan efektivtias dan efisiensi pada setiap proses kerja dalam menghasilkan output kerja industri jasa.

Pada awal pertumbuhan  pariwisata di Timor Leste (2001-2004), industri pariwisata telah menunjukan kinerjanya dengan menyumbangkan devisa  kepada negara sebesar U$$ 2,1 juta. optimalnya  kinerja  industri  jasa pariwisata pada saat itu disebabkan juga oleh tumbuhnya industri hotel, apartemen, guest house, resourant, travel agenci dan industri usaha kecil (souvenir) di 13 distrik. Pertumbuhan industri jasa  akomodasi menjadi alternatif pertama yang dipilih oleh wisatawan  pada  saat berwisata. Sedangkan travel agenci menjadi alternatif lainnya yang dipilih oleh wisatawan untuk kenyamanan  perjalanan menuju tempat wisata. selain itu cendramata atau souvenir menjadi  pilihan lain  juga yang diburu oleh wisatawan untuk cendramata.  Namun dengan pertumbuhan pasar Timor Leste yang semakin pesat, pada tahun-tahun berikutnya (2012 dan 2015) pertumbuhan kinerja industri pariwisata malah merosot.  Penyebab dari merosotnya pertumbuhan tersebut dipicu dari rendahnya kedatangan wisatawan yang berdampak pada rendahnya penjualan  produk dan jasa wisata (hotel, restourant, travel agenci dan souvenir wisata) yang berkisar hanya 35 persen dibandingkan dengan target yang ingin dicapai industri jasa sebesar 65 persen (tahun 2015). merosotnya penjualan produk yang ada  berimbas ke rendahnya  volume penjualan produk dan jasa  (rendahnya pengadaan produk dan jasa) sehingga   menyebabkan tidak tercapainya tingkat profitabilitas setiap industri jasa Timor leste (total pencapaian 65% , target yang dicapai hanya berkisar 10-45%).

Dalam meraih pasar  diperlukan strategi bauran pemasaran yang efektif. Strategi bauran pemasaran dipandang oleh setiap industri pariwisata sebagai bauran variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran. Khususnya pada perkembangan lingkungan  industri  jasa pariwisata yang sangat kompleks tidak cukup strategy 4P dapat  menjembatani  aktivitas pemasaran. Sehingga selain untuk tujuan kebutuhan layanan, tiga strategi bauran pemasaran lainnya menjadi pelengkap dalam menunjang efektivitas layanan jasa yang terdiri dari orang, proses dan fasilitas  fisik.

Strategi bauran pemasaran menjadi alat  yang  dianggap  paling efektif digunakan oleh banyak industri jasa dalam mendorong kinerja pemasaran. Menurut Lin, 2011, menjelaskan  bahwa Bauran pemasaran dihasilkan dari analisis secara ilmiah berupa kerangka kerja konseptual dalam membantu keputusan  penawaran  para  manajer dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Ditambahkannya 4p  menjadi 7p ini sebabkan tingginya kebutuhan akan layanan atau servis.

Perkembangan industri jasa  menuntut setiap pemasar untuk mawas diri mengoptimalkan kinerja pemasarannya melalui strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, distribusi/tempat, orang, proses dan bukti fisik. Oleh Zeng,  Xiaojing  & Yang, 2012, menambahkan  bahwa dengan adanya perkembangan lingkungan dan masyarakat yang semakin maju tidak cukup strategy 4P dapat menjembatani aktivitas pemasaran. dibutuhkan beberapa srtategy lainnya  guna melengkapi strategy 4P (product, price, place, promotian) yang telah ada seperti  strategy 4C (consumen, comfort, cost, communication). 4c dijadikan pelengkap dari strategi bauran pemasaran yang sebelumnya ada dengan tujuan lebih dapat mengoptimalkan kualitas layanan yang diharapkan industri jasa.

Industri yang bergerak dalam bidang jasa sudah tentu akan secara optimal  memaksimalkan  input dan proses dalam menghasilkan output kerja sehingga outcomesnya akan tercapai melalui Strategi bauran pemasaran. Namun Disamping  itu  4c  menjadi  alternatif lain dalam menghadapi pesatnya persaingan  dipasar  melalui  pendekatan-pendekatan persuasif dengan pelanggan atau konsumen. Sehingga  dapat  disimpulkan bahwa  untuk  lebih memaksimalkan  cara kerja manajemen pemasaran dalam mencapai kinerja pemasaran yang optimal penerapan  strategi  bauran  pemasaran  menjadi alat yang dapat menfasilitasi  pencapaian tujuan industri jasa.

Industri  pariwisata Timor  Leste  memandang bahwa dengan menerapkan strategi pemasaran  yang  tepat  akan dapat menumbuhkan permintaan terhadap produk wisata.  Strategi  pemasaran yang kerap kali digunakan oleh setiap industri  pariwisata Timor Leste seperti Hotel, Restoran, Catering, travel agencies dan usaha  kerajinan tanggan adalah strategi bauran pemasaran/marketing mix (strategy produk, price, place, promotion, people, process dan  pysical Evidence). Berikut ditampilkan strategi bauran pemasaran yang ada pada setiap  industry pariwisata Timor Leste :

    1. Strategi Bauran pemasaran secara Umum pada Industri Pariwisata Timor Leste

Industri  hotel, restaurant & catering, traveling agencies dan souvenir

Strategy Bauran pemasaran

Uraian Strategi Bauran pemasaran

Produk

Kualitas Produk

Price

Harga disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian produk

Place

Strategi lingkungan wisata (pantai, pusat kota, pusat perbelanjaan dan  kawasan dingin ).

Promotion

Menggunakan bauran promosi dengan media tertentu

People

kuantitas staff memadai

Process

Efektivitas dan efisiensi kerja

Pysical Evidience

Kualitas Bukti fisik

Segment industri pariwisata

Semua kalangan masyarakat

Target industri pariwisata

 

Kelas menengah keatas

Positioning industri pariwisata

Sebagai satu-satunya sumber pemenuhan kebutuhan wisatawan di pasar pariwisata Timor Leste.

Sumber data: diolah dari berbagai sumber, 2015

 

Strategi Bauran pemasaran yang diterapkan oleh industri pariwisata Timor Leste  setidaknya telah dapat memenuhi kebutuhan kerja industri dalam memenuhi pasar pariwisata. Industri yang ada menerapkan Strategi produk dengan kualitas yang baik guna  memberikan kepuasan kepada wisatawan karena kualitas produk menjadi  hal yang  paling  mendasar  dan dilihat terlebih dahulu oleh wisatawan sebelum  melakukan permintaan. Selain itu, strategi-strategi bauran pemasaran lainnya  pun dikemas secara apik dalam menarik dan memenuhi  kebutuhan wisatawan.  Namun kenyataan yang ada dalam pasar menunjukan bahwa penawaran strategi bauran pemasaran yang ada tidak semuanya  diterapkan  secara  efektif oleh  industri jasa. Hal ini  dapat dilihat dari masih rendahnya penyediaan  fasilitas  pokok dan  fasilitas penunjang jasa (belum adanya lift pada beberapa hotel, buruknya system online pada travel agency),  industri jasa juga hanya menggunakan media promosi  tertentu yang belum, tentu efektif (hanya menggunakan dua jenis promosi saja seperti iklan dan komunikasi mulut ke mulut), ada sebagian  lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh wisatawan karena infrastruktur  yang belum memadai ( buruknya infrakstruktur menuju industry yang ada di daerah/diluar Ibu Kota Dili), kualitas layanan yang  masih rendah (perilaku beretika karyawan yang masih rendah) dan  kualitas  bukti fisik  yang belum begitu baik (pada industry jasa berskala kecil masih rendahnya kebersihan). Dari masalah yang ada terlihat bahwa dengan ketidakefektifan penerapan strategi bauran pemasaran akan berdampak pada buruknya pencitraan daya tarik pasar  pariwisata  Timor Leste.

Daya tarik pasar  yang  dimiliki setiap wilayah  berbeda, ada yang unggul dengan sumber dayanya dan ada juga yang unggul karena kreativitas manusianya dalam mengemas setiap potensi daya tarik pasar yang dimiliki.  Menurut  Pryhara (2006),  menjelaskan bahwa Daya tarik pasar merupakan  tingkat kesesuaian antara keadaan faktor lingkungan pasar dan kemampuan perusahaan untuk  menyadari kepentingan ekonomi dalam memasuki pasar serta aktivitas strategy dipasar komoditas. Daya tarik pasar dikatakan baik apabila ditunjang oleh segala elemen yang ada didalamnya seperti halnya  sumber daya .

Daya tarik pasar  sebuah wilayah  sudah tentu harus juga didukung oleh industri jasa. Tjiptono (2008), menjelaskan bahwa daya tarik pasar sebagai sebuah acuan dalam memberikan gambaran ukuran kemungkinan profit yang terletak dalam struktur industri tertentu atau pasar. Sebuah lingkungan yang memiliki daya tarik pasar akan mendorong para investor untuk bermain dipasar karena potensi dalam meraih profit akan lebih cepat dan mudah.

Daya tarik  pasar merupakan kemampuan yang dimiliki industri yang mampu berjalan selaras dengan potensi yang  dimiliki pasar. Disatu sisi  daya tarik pasar menjadi cerminan  kemampuan  daoptimalnya sumber daya yang dimiliki oleh industri jasa. Dengan demikian  daya tarik  pasar menjadi pilar dari potensi lingkungan pasar dan industri beserta sumber dayanya yang mampu memberikan  manfaat  ekonomis dalam mensejahterakan  lingkungan wisata. Namun ada daya tarik pasar yang tidak menjamin keberhasilannya sebuah pasar. Hal ini bisa dikarenakan peraturan dan kerja sama  antara  pihak-pihak yang berkompeten tidak terkoordinasi dengan baik.

Potensi Daya tarik pasar Timor Leste  tercermin dari  tidak terlalu luasnya pasar dengan prospek daya beli yang belum bisa diprediksi  dan  intensitas persaingan yang belum begitu kompleks  serta  adanya  kemudahan dalam  memasuki  pasar. Berikut  ditampilkan data tabel mengenai daya tarik pasar  di Timor Leste :

 

 

 

 

    1. Daya Tarik Pasar Di Timor Leste 2015

Daya tarik pasar

Keterangan

Factor pasar

 

  • Ukuran pasar kecil
  • Pertumbuhan pasar lambat
  • Kekuatan pembelian belum baik

Intensitas persaingan

 

  •  harga cukup bersaing
  • Lambat dalam mendapatkan produk pengganti
  • Mudah masuk kepasar

Akses masuk ke pasar

 

  • Minimnya pengetahuan pelanggan
  • Mudahnya akses ke saluran pasar
  • Minimnya kemampuan penjualan

Sumber data: Diolah dari berbagai sumber, 2015.

Daya tarik pasar Timor Leste dilihat dari faktor pasar, intensitas persaingan dan akses masuk kepasar beserta elemen-elemennya  yang ada dapat  memudahkan industri untuk dapat  meraih pangsa pasar. Namun  terdapat beberapa elemen yang belum begitu efektif mendukung elemen lainnya dalam mengoptimalkan potensi daya tarik pasar. Seperti halnya pertumbuhan pasar lambat. Hal ini disebabkan karena tingkat investasi dalam industri jasa masih rendah ( investasi modal diwilayah pusat lebih tinggi dari pada daerah) dan juga rendahnya  pemain baru/investasi baru (pemain lama yang tetap bertahan). Sedangkan  kekuatan pembelian dalam pasar belum baik. hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah. Dimana tingkat upah minimum regional Timor Leste yang masih kecil yaitu sebesar U$.115.00, yang memberikan dampak pada rendahnya daya beli masyarakat baik di Ibu Kota maupun di daerah (harga barang mahal). pada sisi intensitas persaingan masih lambatnya industri dalam mendapatkan produk pengganti. Hal ini disebabkan juga karena tingkat permintaan akan barang impor lebih tinggi dari pada produk lokal yang ada dipasar. barang impor dipandang oleh industri jasa lebih dapat memenuhi standar kualitas produk daripada produk lokal.  pada sisi akses masuk kepasar masih minimnya pengetahuan industri terhadap pelanggan. Hal ini dipengaruhi oleh situasi  dan kondisi pasar yang tidak menentu. Contoh yang dapat dilihat permintaan akan produk pada kondisi tertentu sering berubah ( pada moment seperti hari-hari besar permintaan tinggi dan pada hari-hari biasa permintaan rendah). Sedangkan kemampuan penjualan disebutkan juga masih rendah. Hal ini dikarenakan  lambatnya pengadaan produk yang diakibatkan lambatnya proses distribusi barang dan jasa impor. Dari keadaan demikian menimbulkan terbatasnya daya jual produk. Dengan adanya kelemahan  pada beberapa elemen yang ada mempengaruhi tingkat minat dan antusiasme  pelaku bisnis jasa dan konsumen/wisatawan terhadap pasar pariwisata Timor Leste dan  sumber  dayanya.

Sumber daya menjadi salah satu  modal yang harus dimiliki oleh setiap industri jasa dalam menunjang aktivitasnya guna pencapaian tujuan. oleh Hussein, Ennew and Kortam, 2012, menjelaskan bahwa heteroginitas perusahaan atau industri  menyiratkan banyak perusahaan yang  sangat  tertarik  melakukan inovasi  terhadap aktivitasnya  dari  pada yang lain, yang artinya perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang perlu dikelola atau dikembangkan (inovasi) baik itu proses baru atau lama  sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif.  Dengan  pengelolaan sumber daya yang efektif  juga akan menunjang percepatan kinerja kerja yang diharapkan oleh industri jasa.

Pemanfaatan sumber daya perlu dilakukan oleh setiap industri guna efisiensi pengeluaran biaya. Menurut Saffu, Apori, Mensah, Ahumatah, 2008, menjelaskan  bahwa sumber daya menggambarkan pemilik  bisnis membangun bisnis  berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Kapasitas industri juga ditentukan oleh seberapa besar sumber daya yang dimiliki. Dimana Industri dengan skala kecil sudah tentu memiliki sumber daya yang terbatas dibandingkan dengan industri dengan skala besar.

Sumber daya menjadi titik ukur sebuah industri dalam pengembangan usahanya. Titik ukur yang dimaksud adalah kuantitas dan kualitas sumber daya yang harus dimiliki  oleh  industri sebelum memilih  jenis usaha mana yang akan digeluti serta strategi inovasi apa saja yang akan dipakai dalam menumbuhkan tingkat profitabilitas. Namun kenyataan yang ada menunjukan bahwa sebagian industri yang ada terlalu mengambil resiko dalam mengeluti usaha-usaha tertentu tanpa menyesuaikan kapasitas sumber daya yang dimiliki sehingga dampaknya sering terjadinya kebangkrutan pada beberapa industri tanpa disadari.

Potensi Sumber  Daya menjadi salah satu faktor penting yang membantu industri dalam  menghasilkan  kinerja  kerja guna mencapai tujuan industri. kinerja industri yang sukses adalah fungsi dari kemampuan industri untuk mengembangkan sumber daya yang berharga, langkah dan tidak mudah ditiru. Sumber daya dikombinasikan dan dikembangkan untuk menghasilkan kemampuan yang unik  seperti  sumber daya manusia, sumber daya fisik dan sumber daya organisasi  yang dapat dimanfaatkan untuk kekuatan dan kelemahan guna pencapaian keunggulan kompetitif. Sumber daya manusia, sumber daya fisik dan sumber daya organisasi menjadi penunjang utama seluruh aktivitas industri yang harus dikemas sedemikian rupa guna pencapaian kesuksesan  industri jasa.

Pada Industri  jasa  pariwisata Timor Leste seperti Hotel, Restoran, Cateringtravel  agencies dan  kerajinan tanggan memiliki juga sumber daya yang dijadikan aset dalam  menunjang kinerja dan pencapaian tujuan industri jasa. Berikut ditampilkan  data tabel mengenai Sumber daya yang dimiliki Industry  jasa Pariwisata Timor Leste Tahun 2014-2015:

 

 

    1. Sumber Daya Industry jasa  Pariwisata Timor Leste Tahun 2014-2015

Sector

Jumlah sektor

Modal manusia

Modal fisik

Modal organisasi

Kategori

Hotel, Apartement dan Guest House, Restouran, Bakery, Cafe, Bar & Catering, Travel Agency, Dives Center/Diving Center, dan Industri kecil (kerajinan tanggan)

317

Pengetahuan dan skill dalam memenuhi pasar

Kelengkapan fasilitas penunjang produk

Kemampuan organisasi dalam system dan manajemen

Belum memadai

Sumber data: Diolah dari berbagai sumber, 2015

Pengelolaan sumber daya oleh  industri pariwisata dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan ditambah dengan ketidakmampuannya dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan. Dimana kualitas modal manusia masih rendahnya dilihat dari segi pendidikan ( hanya tamatan SMA dan tingkat dibawah itu) dan pengalaman kerja rendah (skill) dalam memenuhi pasar industri  jasa. Sedangkan Aset fisik yang dimiliki industri jasa  belum memadai seperti kapasitas teknologi fisik masih rendah (belum memadainya fasilitas lift dan skalator pada jasa akomodasi hotel dan system teknologi pada industri travel agency) dan rendah kepemilikan pabrik dan peralatan oleh industry usaha kecil/merchandise (kegiatan produksi hasil kerajinan tanggan masih menggunakan alat tradisional seperti produk khas yang menjadi Icon merchandise Timor Leste yaitu kain tenun “Tais”). Selain itu modal organisasi yang  dimiliki setiap industri jasa berbeda tergantung skala kerja industri tersebut, dimana kemampuan industry  jasa yang  ada  sekarang  dalam segi sistem informasi kerja  belum efektif. Misalnya pada  industri Cafe dan Bar secara internal antara pihak manajemen dan karyawan sering terjadi masalah (sering terjadi  perilaku yang kurang beretika dari  atasan ke bawahan) dan masalah upah (ketidaksesuaian gaji dengan tugas yang diembang).

Dari kesenjangan-kesenjangan yang ada pada latar belakang diatas, peneliti tertarik mengangkat penelitian yang berhubungan dengan Kinerja Pemasaran  Sebagai Dampak Dari Strategi Bauran Pemasaran Dengan Determinasi  Daya Tarik  Pasar Dan Sumber Daya PerusahanSurvey Pada Pelaku  Industri  jasa  Pariwisata  Di  Timor  Leste.

    1. Identifikasi dan Rumusan Masalah
      1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan, aspek permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan judul penelitian atau masalah penelitian atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat sejumlah masalah yang saling berkaitan satu dengan lainnya (Alma, 2008). Berhubungan dengan penelitian ini. Adapun identifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Kinerja  pemasaran menurun yang disebabkan oleh rendahnya penjualan yang dipengaruhi oleh minimnya permintaan produk wisata pada industri jasa pariwisata Timor Leste
  2. Strategi pemasaran yang dicanangkan oleh industri jasa pariwisata belum begitu konsisten diterapkan.
  3. Potensi daya tarik pasar belum begitu menarik.
  4. Kemampuan Sumber Daya Fisik, Manusia Dan Organisasi Masihlah Cukup Rendah.
      1. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Merupakan Pertanyaan Yang Lengkap Dan Rinci Mengenai Ruang Lingkup Masalah Yang Akan Diteliti Didasarkan Atas Identifikasi Masalah Dan Pembatasan Masalah. Dari identifikasi Masalah Diatas Dapat Dirumuskan Masalah Sebagai Berikut :

  1. Bagaimana Daya Tarik Pasar berpengaruh Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata di Timor Leste?
  2. Bagaimana sumber daya  berpengaruh Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata di Timor Leste ?
  3. Bagaimana daya tarik pasar dan sumber daya secara simultan berpengaruh terhadap strategi bauran pemasaran pada pelaku industri jasa pariwisata di Timor Leste?
  4. Bagaimana  Strategi  Bauran Pemasaran berpengaruh Terhadap Kinerja  Pemasaran  Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata di Timor Leste ?
  5. Bagaimana Daya Tarik Pasar berpengaruh Terhadap Kinerja Pemasaran  Dengan  Mediasi Strategi  Bauran  Pemasaran pada  pelaku industri jasa pariwisata di Timor Leste ?
  6. Bagaimana  sumber daya berpengaruh Terhadap Kinerja Pemasaran  Dengan  Mediasi  Strategi Bauran Pemasaran pada  pelaku industri jasa pariwisata di Timor Leste ?
    1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Merupakan Rumusan  Makna Yang Menunjukan Adanya Hasil, Sesuatu Yang Diperoleh Setelah Penelitian Selesai, Sesuatu Yang Akan Dicapai, Atau Dituju Dalam Sebuah Penelitian. Dengan  Demikian Adapun Tujuan Yang Ingin Dicapai Dalam Penelitian Ini Adalah:

  1. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai pengaruh  Daya Tarik Pasar Terhadap Strategi Bauran Pemasaran  Pada  Pelaku  Industri  Jasa  Pariwisata di Timor  Leste.
  2. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai pengaruh sumber daya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata di Timor Leste.
  3. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai  daya tarik pasar dan sumber daya berpengaruh secara simultan terhadap strategi bauran pemasaran pada pelaku industri jasa pariwisata di Timor Leste.
  4. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai Strategi Bauran Pemasaran berpengaruh Terhadap Kinerja Pemasaran  Pada Pelaku Industri Jasa  Pariwisata  Di Timor Leste.
  5. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai  Daya Tarik Pasar berpengaruhTerhadap  Kinerja Pemasaran  Dengan Mediasi Strategi Bauran Pemasaran Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata Di Timor Leste.
  6. Untuk Mengetahui Dan Menghasilkan Kajian Baru Mengenai  sumber daya berpengaruh Terhadap  Kinerja Pemasaran  Dengan Mediasi Strategi Bauran Pemasaran Pada Pelaku Industri Jasa Pariwisata Di Timor Leste.
    1. Kegunaan Penelitian

Manfaat Dan Kegunaan Penelitian Merupakan Dampak Dari Tercapainya Tujuan.  Kalau Tujuan Penelitian Dapat Tercapai Dan Rumusan Masalah Dapat Terjawab Secara Akurat. Selain Dari Pada Itu Manfaat Atau Kegunaan Penelitian Juga Menjelaskan Manfaat-Manfaat Yang Ingin Dicapai Seperti Halnya Dalam Pengembangan Ilmu Dan Praktis (Nazir, 1983). Sehingga Adapun Manfaat Yang Ingin Dicapai Dalam Penelitian Ini Adalah:

      1. Kegunaan Teoritis
  1. Penelitian Ini Dapat Digunakan Kementrian Pariwisata Timor Leste Untuk Pengembangan Pariwisata.
  2. Penelitian Ini Dapat Berguna Bagi Para Pelaku Bisnis Khususnya Industri Pariwisata Dalam Membenahi Strategi Pemasaran Dengan Memperhatikan Elemen-Elemen Seperti Daya Tarik Pasar, Sumber Daya, Strategi Bauran Pemasaran Dan Kinerja Pemasaran.
      1. Kegunaan Praktis

Dapat Memberikan Informasi Pada Industri Pariwisata Dan Kementrian Pariwisata Timor Leste Bahwa Dalam Pengelolaan Pariwisata Perlu Memperhatikan Konsep Pemasaran Dengan Mengikutsertakan Elemen Daya Tarik Pasar, Dan Sumber Daya Sebagai Bagian Dari Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Industri jasa Pariwisata  Di Timor Leste.

 

Unidha Universidade da Paz nudar instituisaun Superior edukativus nebe realiza apredizazen, pesquizas, no sai servidor/pengabdian ba sidadaun sira hodi fiar metin ba direitu fundamental ema nian, tuir normas Universal sira no konstituisaun RDTL
© 2024 Universitas da Paz Follow Universitas da Paz : Facebook Twitter Linked Youtube