MANAJEMEN PEMASARAN
APLIKASI DAN PRAKTIS PADA INDUSTRY JASA PARIWISATA DI TIMOR LESTE, TAHUN 2015
PENULIS
DR. ALEXANDRE DESOUSA GUTERRES, SE.,MM
PENERBIT
ALDESG MANAJEMEN
DOSEN PENGAJAR PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DA PAZ (UNPAZ)
DILI, TIMOR-LESTE
- KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen Pemasaran merupakan alur penganalisaan, implementasi dan pengontrolan yang dirancang untuk merealisasikan tujuan perusahaan dalam meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu Aktivitas pemasaran dimulai sebelum adanya proses produksi dan tidak berakhir dengan penjualan. Dimana apabila dikaitkan dengan fungsi dari manajemen pemasaran itu sendiri yang terdiri dari riset pembeli atau konsumen, pengembangan produk, komunikasi dan promosi, strategi distribusi, penetapan harga dari produk dan pemberian pelayanan pada konsumen. Tentunya semua kegiatan ini dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Pada penelitiannya Londe, Morrison, (1967), menjelaskan bahwa kebanyakan pengusaha termasuk orang pemasaran berpikiran bahwa :
konsep manajemen pemasaran berkembang dan trend pada dasawarsa 1950 an. Tapi sebenarnya konsep manajemen pemasaran sebelumnya sudah mengalami perkembangan dan trend pada dasawarsa 1900-an seiring tumbuhnya distribusi massal dan kemampuan produksi secara massal pada saat itu.
Sehingga dampaknya sampai saat ini konsep pemasaran tumbuh kembang secara ilmiah dan modern sesuai dengan keadaan kondisi saat ini. Tujuan dari pada manajemen pemasaran secara umum adalah membuat program kerja pemasaran terorganisasi dengan baik dan terkendali berdasarkan perencanaan pemasaran yang komprehensif.
Menurut pendapat Walters, (1965), bahwa manajemen pemasaran berakar dari tiga prinsip dasar :
- Pengakuan dari pihak manajer bisnis bahwa perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila produk yang ditawarkan terfokus pada target pasar yang dituju.
- Adanya anggapan bahwa perusahaan bisnis adalah entitas yang tidak dapat berfungsi secara efektif tanpa adanya kebijakan bisnis dan koordinasi kerja secara terpadu dalam mendorong aktivitas pemasaran khususnya dalam kegiatan produksi.
- Adanya pengakuan bahwa pasar tidak akan dapat menghasilkan suatu aktivitas apabila tidak adanya penawaran produk dan penjualan yang agresif.
Ditambahkan juga bahwa Manajemen pemasaran lebih bersifat filosofi daripada metode operasional. Dimana :
Makna dari filosofi itu sendiri adalah penjelasan gambaran secara umum mengenai manajemen pemasaran (Azas-Azas manajemen pemasaran). Sedangkan metode operasional yang dimaksud adalah penjelasan gambaran secara khusus mengenai elemen-elemen yang ada pada manajemen pemasaran seperti, konsep serta konstruk dari manajemen pemasaran.
Filosofi dan metode operasional menjadi satu kombinasi yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dalam penetapan analisis prosedur guna pengambilan keputusan bisnis. Sehingga kesimpulannya bahwa filosofi pemasaran memperluas cakupan pemasaran dalam pertanggungjawabannya terhadap aktivitas bisnis. Selain itu kebijakan pemasaran tidak hanya dikembangkan untuk menghasilkan keuntungan melalui kepuasan konsumen. Dan dalam memuaskan konsumen tidak juga dijelaskan secara formal bahwa dilakukan melalui perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Namun yang paling hakiki dibutuhkan adalah prosedur secara analitis untuk memberikan dasar pengambilan keputusan yang sistematis sehingga filosofi pemasaran sangat penting untuk tujuan ini.
Diuraikan juga bahwa Target pasar biasanya didasarkan pada keinginan konsumen terhadap produk dalam pasar. Oleh karena itu setiap tindakan pemasaran bertujuan menciptakan kepuasan konsumen :
Penciptaan utilitas konsumen disebut juga sebagai : konsep manajemen pemasaran. Pada pasar manapun dicirikan bahwa tidak semua perusahaan secara tunggal dapat memuaskan seluruh konsumen melalui penawaran produknya. Sehingga perusahaan perlu focus pada segment pasar tertentu untuk bisa dijadikan sasaran pasar agar pemenuhan kepuasan dapat secara merata terpenuhi. Alasan perusahaan perlu focus ke segmen pasar tertentu karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Dilihat dari sudut pandang industri, masing-masing industri mencoba mengukir dirinya sebagai kelompok konsumen tertentu guna menarik permintaan dan sekaligus memposisikan keunggulan diferensial sumber daya yang dimiliki.
Pada kajian penelitiannya Hill, (1967), menginterpretasikan bahwa manajemen pemasaran merupakan :
Salah satu dari lima devisi professional pada bidang Struktur American Marketing Association. Divisi manajemen pemasaran yang didirikan pada tahun 1979 dimana saat perusahaan sedang mengalami dinamika pertumbuhan seperti halnya para manajer dituntut untuk berpikir secara analitis untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Fungsi dari divisi manajemen pemasaran adalah sebagai pengerak inti aktivitas kerja layanan pemasaran, seperti :
- Melakukan riset yang berhubungan dengan pemasaran
- Melakukan pengembangan dari riset yang ada guna pencapaian efektivtias kerja pemasaran.
Dengan pengadaan khusus divisi manajemen pemasaran dalam sebuah perusahaan menjadikan alur kerja pemasaran lebih terfokus sehingga dampaknya dapat mendorong pencapaian kinerja pemasaran perusahaan.
Dalam penulisannya Rao, 1988, diutarakan bahwa tujuan utama manajemen pemasaran adalah :
mengupayakan berbagai pendekatan dengan konsumen guna menumbuhkan dan menarik minat konsumen baru maupun lama untuk tetap setia membeli layanan produk yang ditawarkan. Manajemen pemasaran mengarahkan perusahaan untuk lebih focus ke orientasi konsumen guna membangun posisi produk.
Tujuan lain dari manajemen pemasaran adalah menumbuhkan loyalitas pelanggan atas nilai produk dan nilai layanannya yang ditawarkan guna kontinuitas perolehan laba atau modal.
Dengan perkembangan yang semakin kompleks, manajemen pemasaran tidak hanya digunakan untuk aktivitas perusahaan saja namun berkembang ke lingkungan layanan sosial seperti keluarga berencana, perawatan kesehatan, dll.
Dimana menurut kutipan Philip kotler bahwa manajemen pemasaran sebagai alur yang dapat membantu individu atau kelompok dalam berinteraksi dengan sesamanya. Sehingga kesimpulannya manajemen pemasaran sebagai salah satu teknik pemotretan ekonomi dan psikologi dalam sebuah lingkungan.
Berdasarkan pendapatnya Gellynck, Banterle, Kuhne, Carraresi, Stranieri, 2012, menjelaskan bahwa :
Kemampuan pemasaran berasal dari bagaimana efektivitas proses manajemen pemasaran menopangnya (Kotler, 2004), seperti halnya kesempatan dalam investasi pasar, mengdidentifikasi tujuan pemasaran dan penetapan strategi pemasaran.
Ditambahkan juga bahwa Proses Manajemen pemasaran terdiri dari :
- Riset Pemasaran
Riset pemasaran ditujukan untuk mengumpulkan informasi dan data guna penganalisaan lingkungan pasar yang kompetitif, untuk Audit pemasaran serta untuk analisis SWOT terhadap perubahan dalam konteks ekonomi dalam mempengaruhi operasional kerja perusahaan (Hari, 1994; Gofton, 1997; Keh et al., 2007). Selain itu analisis SWOT yang ada juga dilakukan untuk melihat perilaku konsumen, strategi pesaing, agen rantai pasokan seperti pemasok dan pengecer ((Bagozzi, 1998; Kotler, 2004).
- Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan keputusan perusahaan dalam menentukan efektivitas bauran pemasaran (Albisu, 1997; Bagozzi, 1998; Knight, 2000; Dana, 2001; Keh et al., 2007). Berdasarkan misi dan tujuan perusahaan, tujuan dari strategi pemasaran adalah menentukan segmentasi pasar, target pasar dan menerapkan deferensiasi produk.
- Perencanaan dan Implementasi Pemasaran
Perencanaan dan implementasi difokuskan pada perencanaan dan penerapan strategi pemasaran. Perencanaan dan implementasi yang ada harus sejalan dengan tujuan perusahaan ( sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan pasar) karena tahap ini merupakan penetapan keputusan akan budget perusahaan (Narver dan Slater, 1990; Carson, 1990).
- Pengendalian dan Evaluasi Pemasaran.
Pengendalian dan evaluasi pemasaran adalah langkah yang berhubungan dengan penilaian terhadap implementasi strategi pemasaran. Guna pencapaian efisiensi perencanaan pemasaran, Perusahaan secara berkala perlu memantau dan mengendalikan kegiatan pemasaran guna tindakan perbaikan yang biasa terjadi kapan saja (Kotler, 2004).
Dengan demikian proses Manajemen Pemasaran mengarah pada bagaimana perusahaaan mempengaruhi tingkat, waktu, dan sifat permintaan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Manajemen pemasaran disebut tidak saja menyangkut pencarian dan peningkatan permintaan tetapi juga menyangkut pengubahan dan pengurangan permintaan.
Hasil kajiannya Bazinia, Elmazib, Sinanajc, (2012), menjelaskan bahwa manajemen pemasaran sebagai :
Seni dan Sains dalam memilih pasar sasaran, mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, mengantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang superior.
Dari perkembangan yang ada manajemen pemasaran menjadi kunci dalam mengatur tatanan hubungan dalam bisnis seperti :
- Memperlancar hubungan kerja sama dalam bisnis
- Mempertahankan pelanggan
- Menjaga kelangsungan hidup perusahaan dipasar
Sebagai salah satu konsep yang telah banyak dipakai banyak perusahaan bisnis dalam mengatur dan mengoptimalkan kinerja pemasaran perusahaan, manajemen pemasaran menjadi kunci dalam membawa perusahaan bisnis dalam mencapai tujuannya dan mempertahankan kelangsungan operasional kerja perusahaan dalam pasar khususnya dalam menghadapi persaingan bisnis.
Persepsi dari Obradovi?a, Kosti?, Mitrovi?, (2015), menjelaskan bahwa manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional manajemen proyek. Dimana dalam beberapa proyek ada beberapa manajemen pemasaran yang ikut andil dalam membantu pencapaian kinerja manajemen proyek. Salah satu contoh yang dapat dilihat adalah pada saat menentukan pemilihan sumber daya kerja khususnya sumber daya manusia (dalam sebuah proyek, pada posisi kerja tertentu dibutuhkan SDM yang kualified untuk menopang pekerjaan proyek, sehingga diperlukan aktivitas pemasaran dalam memperoleh SDM kualified yang dimaksud).
Pada kajian penelitiannya Abishovna (2014), menghasilkan pendapat bahwa manajemen pemasaran merupakan penunjang kualitas aktivitas pemasaran beserta layanannya. Sedangkan Tujuan utama dari manajemen pemasaran adalah mengkoordinasikan keputusan manajerial menyangkut permintaan pasar, penetapan harga dan kebijakan komunikasi pelayanan guna pencapaian misi perusahaan. Dijelaskan juga bahwa manfaat dari penerapan manajemen pemasaran dapat dilihat dari dua segi :
- Efektivitas manajemen pemasaran
Dapat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bauran pemasaran, serta layanan jasa yang baik.
- Efisiensi manajemen pemasaran
Dapat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya dan pengeluaran anggaran yang optimal ( total biaya produksi dan biaya tak terduga lainnya).
Kinerja pemasaran selain dapat ditentukan oleh aktivitas pemasaran secara internal, secara Eksternal pun dibutuhkan persepsi dan partisipasi masyarakat dalam lingkungan social (konsumen atau pelanggan) untuk ambil andil di dalamnya ( adanya permintaan dan penawaran terhadap aktivitas pemasaran) guna pencapaian kinerja pemasaran yang optimal. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa efektivitas dan efisiensi manajemen pemasaran sebagai fungsi pengintegrasian yang mencerminkan hubungan antara strategi yang dikembangkan, penggunaan unsur-unsur pemasaran, pelaksanaan program operasional pemasaran hingga tindakan pemasaran dan tanggung jawab perusahaan dalam lingkungan social.
Pada kajian penelitian lainnya dari Wierenga, Bruggen, Staelin, (1999), menguraikan bahwa ada lima system pendukung keberhasilan manajemen pemasaran, diantaranya :
- Permintaan untuk dukungan keputusan.
- Penyediaan dukungan keputusan.
- Kecocokan antara permintaan dan penawaran.
- Karakteristik system desain.
- Karakteristik system proses implementasi .
Dengan adanya keselarasan antara sisi permintaan dukungan keputusan (keputusan-keputusan yang akan dipilih) dan penyediaan dukungan keputusan (fungsi dan system pendukung) dapat mendorong keberhasilan penerapan system pendukung manajemen pemasaran dalam perusahaan. Selain itu kesuksesan realisasi system manajemen pemasaran harus didukung juga oleh karakteristik system desain dan karaktersitik system proses implementasi (Davis 1989, Alavi dan Joachimsthaler 1992).
Menurut C?lin (2013), bahwa tampaknya manajemen pemasaran telah didefinisikan dengan cara berbeda. Seperti salah satunya Menurut Kotler menggambarkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni dalam memilih pasar sasaran dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan patner bisnis lainnya. Manajemen pemasaran mengacu pada aktivitas tim kerja dalam fungsi operasi pemasaran dan tanggung jawab mereka terhadap konsepsi dan perencanaan pelaksanaan serta evaluasi dan pengendalian kerja pemasaran. Selain itu dilihat dari sudut pandang lain, manajemen pemasaran juga mengacu pada proses menganalisis, merencanakan, menerapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program kerja pemasaran, serta penetapan harga, promosi, distribusi, layanan dan rancangan gagasan guna menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar yang tepat.
Ditambahkan bahwa dalam persaingan dunia bisnis saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menerapkan konsep manajemen pemasaran yang efektif (strategi pemasaran) dalam mempertahankan kelangsungan kinerja pemasaran perusahaan. Sebab manajemen pemasaran menjadi elemen penting dalam strategi bisnis ( penting bagi lini kerja pemasaran/manajer pemasaran untuk mengimplementasikannya)