header-int

KONSEP UMUM DAN MODUL PELATIHAN INOVATIF DAN KREATIF

Kamis, 05 Agu 2021, 09:23:27 OTL - 1268 View
Share

KONSEP UMUM DAN MODUL PELATIHAN INOVATIF DAN KREATIF

 

 

PENULIS

DR. ALEXANDRE DESOUSA GUTERRES, SE.,MM

 

PENERBIT

ALDESG MANAJEMEN

 

DOSEN PENGAJAR PADA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DA PAZ (UNPAZ)

DILI, TIMOR-LESTE

 

 

BAGIAN PERTAMA

  1. CARA KERJA KREATIVITAS DAN INOVASI

 

Kreativitas bertumpu pada dosen dan mahasiswa. Kepemimpinan rektor perlu ditunjukkan dengan blusukan ke semua fakultas dan jurusan untuk memotivasi kreativitas mau pun mengarahkan techno-preneurship dengan cara rektor selalu menggandeng Sentra HKI dalam urusan turba blusukannya.

Perguruan tinggi merupakan knowledge based business bertumpu pada kreativitas para dosen dan mahasiswanya. Keduanya sudah susah payah berpikir. Tinggal bagai mana perguruan tinggi memfasilitasi mereka. Selama ini perguruan tinggi sudah sedemikian banyak memberi dana penelitian bagi para dosen. Demikian pengurusan program kreativitas mahasiswa sudah maksimal dilakukan.

Sayang, kebanyakan hasil kreativitas dosen dan mahasiswa berujung pada jurnal dan rak perpustakaan. Jarang ada pengusaha yang mencoba mengeksekusi hasil karya mereka menjadi produk yang bernilai komersial tinggi. Hal ini dialami juga oleh universitas Da Paz. Begitu banyak hasil karya inovasi para dosen dan mahasiswanya yang punya nilai jual /komersial tetapi belum dikonversi menjadi paten dan dilisensikan ke berbagai perusahaan.

 

  1. CARA KERJA KREATIVITAS

Istilah ‘kreativitas’ dimaknai beragam oleh para pakar. Kreativitas pada dasarnya merupakan  kemampuan internal pada tataran ide, untuk menciptakan dan  memunculkan gagasan baru. Ahli psikologi membuat  kategori kreativitas yang  berorientasi produk dan kreativitas  yang berorientasi pada proses (Smith, 2005).  Kreativitas yang berorientasi pada produk mempunyai  asumsi bahwa kreativitas  dimaknai sebagai produk hasil karya asli (original) dan berguna untuk memenuhi  kebutuhan tertentu (Lederman & Vagt-Traore, 2004: p. 2). Kreativitas berorientasi proses mengacu pada proses mental yang melibatkan potensi kreatif seseorang untuk mengembangkan gagasan baru, pemecahan masalah dan aktualisasi diri (Lederman, & Vagt-Traore, 2004). Perspektif kreativitas berorientasi proses mungkin lebih relevan  untuk dunia pendidikan.

Terdapat dua asumsi yang mendasari pendekatan terhadap kreativitas dalam  bidang pendidikan. Pertama, sebagaimana dikemukakan oleh Craft (2001) dan Bauer & Kauffman, (2006) kreativitas bersifat universal, tidak dimiliki hanya oleh segelintir  individu yang hebat, tetapi sejatinya setiap orang mempunyai potensi kreatif. Ahli  pendidikan mempunyai kepercayaan bahwa anak-anak secara natural merupakan  insan kreatif, yang mempunyai dorongan internal untuk mengembangkan diri,  mengekspresikan dan menggunakan kapasitasnya, bersikap terbuka dan cenderung  tertarik dengan hal-hal baru. Potensi alami ini dapat surut dan hilang apabila tidak dipeliharan dan dikembangkan melalui intervensi dan lingkungan yang kondusif (Feldman & Benjamin, 2006; Maslow 1996).

Asumsi kedua adalah bahwa kreativitas merupakan developmental construct, bersifat multidimensi dan dapat diajarkan dan dikembangkan menggunakan strategi pembelajaran tertentu (Fryer, 1996). Dalam hal ini peranan pendidik sangat penting dalam pengembangan kreativitas mahasiswa. Dalam jaman yang cepat berubah, kreativitas menjadi kapasitas dasar untuk mempertahankan hidup dan meraih sukses di masa depan. Jackson (2006) membuat kesimpulan yang tepat bahwa pada jaman  Renaisans, kreativitas terbatas dimiliki orang orang tertentu, tetapi pada jaman ini menjadi kebutuhan setiap orang untuk berhasil dalam hidup. Dengan demikian, pendidikan kreativitas bagi anak anak sejatinya adalah membekali mereka dengan  kemampuan dasar untuk masa depan.

Menurut Ernani hadiyati , 2011, dengan tema penelitian kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kewirausahaan usaha kecil, mengkaji bahwa  Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif  adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan meng- asumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap feno- mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif.

Memahami kreativitas (daya cipta) akan mem- berikan dasar yang kuat untuk membuat modul atau perangkat tentang kewirausahaan. Peran sentral dalam kewirausahaan adalah adanya kemampuan yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya: sebuah organisasi baru, pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses manufacture yang baru, produk- produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam mengelola sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan keputusan.

Pada pendapatnya Suryana (2003) menyatakan bahwa kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”.  Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya.

10  Kreativitas merupakan sumber penting dalam pen- ciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan). A. Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat-syarat orang yang kreatif yaitu :

  1. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).
  2. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa di- lakukan (observanvce seeing things in unusual ways).
  3. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambigui- tas (tolerance of apporites).
  4. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tin- dakan (independence in judgement, thought and action).
  5. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)
  6. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance)
  7. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group standart and control).
  8. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungakan (willing to take calculated risks).

Pada kajiannya Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (2010) kreativitas menghasilkan generasi ide baru atau pendekatan yang unik untuk me- mecahkan masalah kerja mengeksploitasi peluang kerja. Pada pendapat lain menurut Martin (2008) kreativitas  sebagai suatu cara membuat atau menemukan produk baru dan berharga, yang dibuat secara resmi. Selain itu Kreativitas disebut oleh Stamm (2008) adalah tindakan dengan ide di posisi pertama, sebagai tindakan dasar individu.

Dalam pengembangan ide dan pelaksanaanya keberadaan tim sangat dibutuhkan. Kreativitas merupakan bagian penting dari inovasi. Karena kreativitas sebagai proses mengamati, mengeksploitasi, dan membang-kitkan usaha ide baru selama kegiatan social dan material. kreativitas menjadi bentuk kinerja dengan kata lain sesuatu yang dihasilkan oleh individu maupun kelompok. sifat-sifat yang berhubungan dengan individu yang kreatif adalah kemerdekaan, percaya diri, berani mengambil resiko, memiliki tempat pengendalian internal, toleransi terhadap ambiguitas,membutuhkan struktur yang rendah dan memiliki ketekunan. Manajer, pemimpin, dan organisasi dapat menjadikan kreativitas menjadi suatu konteks yang unik dan kreativitas dapat berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu sesuai kemampuan berfikirnya (Cummings, Bilton dan Ogilvie, 2015)

Pada pendapatnya Okpara (2007) menjelaskan lebih detail kaitan kreativitas terhadap inovasi, yaitu bahwa kreativitas merupakan akar dari inovasi. kreativitas organisasi bisa mendorong aliran ide-ide baru untuk proses pengembangan produk baru atau inovasi. kreativitas berpengaruh terhadap implementasi inovasi.

Berbicara mengenai kreativitas sudah tentu bukan hal yang baru lagi. kreativitas dapat dikatakan suatu proses memikirkan hal dan konsep baru atau penciptaan sesuatu hal yang baru. Pemikiran kreatif berarti memikirkan hal baru atau berpikir dengan cara baru.” Seringkali, kreativitas dalam pengertian ini melibatkan apa yang disebut pemikiran lateral, atau kemampuan untuk memahami pola yang tidak jelas. Beberapa orang secara alami lebih kreatif daripada yang lain, namun pemikiran kreatif bisa diperkuat dengan latihan. Anda dapat berlatih berpikir kreatif dengan memecahkan teka-teki, dengan menyadari dan melepaskan asumsi Anda, dan melalui permainan – apa pun yang tidak terstruktur dan santai. Bahkan melamun pun bisa membuat anda berpikir kreatif.

Contoh  Pemikiran  Kreatif diantaranya Merancang sebuah logo, Cara Mengidentifikasi untuk memotong biaya selama krisis anggaran dan Meningkatkan produktivitas staf dengan merancang insentif kinerja.

Manfaat Kreativitas Diantara manfaat yang dapat dirasakan dari berpikir kreatif ialah : Dapat memecahkan masalah yang ada, Dapat membuat perbedaan tentunya yang lebih baik dan  Dapat menghemat anggaran.

Pada pemikiran Jawwad, AA.(2004:3) menjelaskan bahwa arti kreativitas secara etimologis adalah memunculkan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Suatu produk yang  dikategorikan kreatif akan memenuhi sifat-sifat baru dan unik pada formasi finalnya, meski unsur-unsur dasar memang sudah ada sebelumnya.

Para pakar lain berpendapat bahwa kreativitas disebut proses yang menghasilkan karya baru serta memungkinkan diaplikasikan baik dalam bidang keilmuan, keseniaan, kesusastraan maupun bidang lainnya.  kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan tempat individu berinteraksi dapat mendukung berkembangnya kreativitas tetapi juga dapat menghambat berkembangnya kreativitas. Kreativitas yang ada pada individu digunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan  lingkungannya dan mencari berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara adekuat.

ciri-ciri aspek kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan pemikiran kreatif yang meliputi : (1) Fluency : kelancaran menjawab pertanyaan; (2) Flexibility:mampu menghasilkan gagasan yg tdk biasa; (3) Originality : mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda dan mampu menghasilkan gagasan yang original; (4) Elaboration: mampu mengelaborasi konsep dan mengimplementasikan;(5) Visualization : mampu berimajinasi dan memvisualisasikan konsep; (6) Transformation : mampu mengubah suatu benda/gagasan pada benda/obyek lain dan melihat makna & manfaat dgn cara baru; (7) Intuition : kemampuan melihat hub./kaitan suatu hal dengan hal lain dalam kondisi informasi terbatas dan (8) Synthesis : kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian ke dalam keseluruhan yang kompak dan logis. 

salah satu cara untuk mengembangkan kreatifitas adalah mengembangkan sejumlah kualitas pribadi yang telah diidentifikasikan berulang-ulang sebagai ciri-ciri orang yang secara konsisten kreatif, meliputi:(1) ketertarikan pada kegiatan yang bernilai intelektual dan artistik;(2) ketertarikan untuk memahami masalah yang kompleks untuk menemukan solusi; (3) memiliki kepedulian pada proses dan pencapaian hasil kerja yang sebaik-baiknya; (4) menunjukkan ketekunan dalam pencapaian tujuan;(5) memiliki pemikiran yang mandiri; (6) menunjukkan toleransi terhadap situasi/masalah yang ambigu; (7) memiliki kebutuhan otonom/kebebasan;(8) memiliki kepercayaan diri; (8) memiliki kesiapan mengambil resiko.

setiap manusia diberi karunia potensi atau bakat. Manusia seharusnya bersyukur terhadap karunia potensi/bakat yang telah diberikan Sang Pencipta Allah SWT. kepada dirinya. Hakikat bersyukur menurut Quraish Shihab adalah menampakkan nikmat sesuai kehendak pemberi, juga menyebut-nyebut dengan baik. Cara mensyukuri nikmat bakat atau potensi diri yaitu : (1) merenungi dan mengenali potensi diri atau bakat yang sesungguhnya ada dalam diri kita; (2) memfokuskan diri pada bakat tersebut dengan secara terus-menerus melatih dan memanfaatkan bakat itu sebagai realisasi tugas kekhalifahan dimuka bumi (Musrofi, M., 2007:3-4).

Ada Lima langkah dalam memahami kreatifitas, dimana  meliputi : (1) memahami arti penting potensi diri atau bakat; (2) mengenal potensi diri; (3) mengungkap ide-ide karya dari  potensi diri; (4) membuat prioritas ide karya; (5) merencanakan dan berkarya. Tiap-tiap langkah diuraikan sebagai berikut :  

Pertama, memahami arti penting potensi diri atau bakat. Bakat /potensi merupakan fasilitas dari tuhan yang maha esa. agar manusia dapat berperan sebagai khalifah di muka bumi. Hal tersebut harus disyukuri dengan cara mengaktualisasikan dan mengoptimalkan bakat/potensi untuk kepentingan sesama.

Kedua, mengenal potensi diri. Beberapa cara untuk mengenal potensi diri antara lain yaitu a) mengenali kegiatan yang disukai dan menyenangkan bagi diri sendiri. Aktifitas yang disukai kemungkinan merupakan cermin potensi diri; b)mengenali aktifitas yang mengasikkan, sehingga tidak merasa telah melakukan aktifitas tersebut berjam-jam.Ketika sedang mengungkapkan potensi diri, kita cenderung masuk ke dalam kondisi mengalir;c) mengenali aktifitas yang biasanya mudah dan cemerlang dilakukan; d) mengenali aktifitas impian atau imajinasi yang belum terealisasi; e) menanyakan kepada orang terdekat mengenai bakat/potensi yang kita miliki; f) mengenali aktifitas yang mudah dan cepat untuk dipelajari. Beberapa cara tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan kesimpulan mengenai potensi diri seseorang.

Ketiga, mengungkap ide-ide karya dari potensi diri. Pada tahap ini seseorang diminta untuk mengeluarkan ide-ide karya dari potensinya sebanyak-banyaknya secara kuantitas. Tony Buzan menjelaskan bahwa otak manusia tidak seperti komputer yang berpikir runtut dan linier, tetapi otak manusia berpikir memancar dan eksplotif. Mind Map yang dikenalkan Tony Buzan meniru cara kerja otak tersebut. Mind Map dapat digunakan untuk menggali ide sebanyak-banyaknya.

Keempat,membuat prioritas ide karya. Banyaknya ide-ide yang telah diungkapkan tentunya tidak semua dapat direalisasikan,sehingga perlu menentukan prioritas ide. Kriteria membuat prioritas ide dapat didasarkan pada keunikan ide; kesegeraan untuk dapat diwujudkan; atau yang paling banyak dimanfaatkan orang lain. Selanjutnya dilakukan : (1) Menentukan dasar kriteria dan kriteria dikelompokkan menjadi tiga, misal banyak dimanfaatkan (kategori A), cukup dimanfaatkan (kategori B), kurang dimanfaatkan (kategori C);( 2) Mengelompokkan ide-ide sesuai dengan kategori yang telah dibuat; (3) Mendaftar ide-ide yang termasuk dalam kelompok A , misal kategori ide yang banyak dimanfaatkan;(4) Ide-ide dalam kelompok A dapat dirinci lagi untuk dipilih sebagai prioritas ide karya.

Kelima, merencanakan dan berkarya. Apabila sudah ditentukan prioritas ide karya maka perlu membuat rencana. Inti rencana berisi kedua hal, yaitu tujuan dan cara mencapainya. Beberapa hal yang direncanakan meliputi : (1) merumuskan tujuan, yakni ide karya yang akan diwujudkan; (2) merumuskan target waktu penyelesaian; (3) merumuskan langkah-langkah yang dilakukan agar ide karya terselesaikan; (4) menemukan tokoh panutan dan pembimbing dan (5) menentukan tempat berkarya dan menuliskan alat atau fasilitas yang diperlukan. Selanjutnya rencana yang telah dirumuskan hendaknya dilakukan karena rencana sebagus apa pun tanpa disertai tindakan tidak ada artinya. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar rencana dapat direalisasikan yaitu (1) menyisihkan waktu dua jam dalam sehari untuk berkarya;(2) Selalu mengingat tuhan yang maha esa. dalam setiap mengawali suatu kegiatan yang bermanfaat dengan doa; (3) bersungguh-sungguh dan mengerahkan seluruh kemampuan dalam berkarya; (4) dalam berkarya membutuhkan orang lain sehingga diperlukan usaha memperluas jaringan kerja; (5) melakukan segala sesuatu dengan baik; (6) menyikapi kegagalan secara positif dengan terus berupaya tanpa mengenal lelah dan putus asa; (7) bersikap rendah hati, menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik dan saran dari pihak lain; (8) secara terus menerus senantiasa melakukan upaya memperbaiki sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik.

Dari konsep dan definisi kreativitas diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan salah satu senjata dalam dunia industri dan bisnis di abad mendatang yang penuh dengan persaingan. Terdapat beberapa aspek dari kreativitas yang sering diungkapkan dari definisi kreativitas dalam literatur-literatur, seperti pembuatan sesuatu yang baru, proses penemuan ide, kombinasi dan asosiasi antara pengetahuan disiplin ilmu, meninggalkan pola berpikir tradisional, berpikir akan sesuatu yang baru dan tidak biasa, memiliki banyak ide, menggunakan sudut pandang yang berbeda. Definisi-definisi kreativitas tersebut antara lain adalah: 1. Keterampilan untuk menemukan pertalian baru, memandang subjek dari perspektif baru, dan dapat membentuk kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang sudah ada dalam otak,  2. Kreativitas adalah penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide barn dan lebih baik, 1). West (1997:

 

  1. CARA KERJA INOVASI :

Pada penelitiannya Khayati, sarjana, 2015, dengan tema efikasi diri dan kreativitas menciptakan inovasi guru self-efficacy and creativity to create teacher innovation,  dikutip dari Robbins dan Judge (2013),  menjelaskan inovasi adalah suatu jenis perubahan khusus di mana suatu ide baru diterapkan untuk memulai atau meningkatkan suatu produk, proses, atau pelayanan.

Dikutip dari White dan Bruton (2011)  men-definisikan inovasi sebagai perubahan di mana produk, proses, material dan layanan baru atau yang sudah diperbaiki, dikembangkan dan ditransfer ke perusahaan atau pasar yang sesuai.

inovasi menjadi sebuah proses berulang yang diprakarsai oleh persepsi pasar yang baru atau peluang layanan yang baru untuk penemuan yang berbasis teknologi, bertujuan untuk pengembangan, produksi, dan tugas pemasaran untuk keberhasilan usaha dalam suatu penemuan yang benar-benar baru. inovasi menjadi jembatan  realisasi dari ide-ide baru yang berkontribusi terhadap perubahan berkelanjutan seperti halnya  melakukan hal-hal baru yang diperkenalkan kedalam pasar sebagai produk, proses, atau layanan.

Pada pendapatnya Pitsis, Simpson dan Dehlin (2012) memaparkan konsep inovasi, diantaranya :

Pertama, sebagai konsep temporal, inovasi adalah tentang perubahan atau adaptasi yang melibatkan “sebelum”, “sekarang” dan “setelah” artinya selalu berbicara tentang masa lalu, sekarang dan masa depan. Kedua, inovasi adalah gambaran dan terjadi dalam konteks yang unik, cara untuk mengetahui dan memahami dunia.  inovasi sebagai proses pembaharuan dan kemajuan dalam semua kegiatan utama organisasi. inovasi disebut sebagai  proses menciptakan nilai yang luar biasa bagi pelanggan melalui proses mendengarkan yang aktif. Inovasi organisasi signifikan dalam mengembangkan dan me- ningkatkan produk terkait prosedur dan pasar untuk menambah nilai serta efektifitas secara administrasi dan inovasi sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing (Abdi dan Senin, 2015).

inovasi baik produk atau proses bisnis adalah contoh yang baik dari nilai penciptaan permainan baru, melakukan sesuatu yang hasilnya berbeda dan harganya lebih murah. Kombinasi inovasi terjadi apabila adanya ketersediaan komponen atan bahan yang besar dan berbeda yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan penemuan-penemuan baru (Peter dan James, 2015). Kegiatan inovatif sangat tergantung pada efisiensi operasional dari system inovasi (Reiljan dan Paltser, 2015). Menurut Bessant dan Tidd (2011), inovasi merupakan penemuan yang konsisten yang menjadi ciri paling utama yang berhubungan dengan keberhasilan. Inovasi disebut alat khusus pengusaha yang sebagian besar memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk bisnis atau jasa yang berbeda. Hal ini mampu disajikan sebagai disiplin, pembelajaran, dan diprak-tekkan.

Inovasi sendiri diartikan tidak hanya menyangkut masalah produk, akan tetapi dapat juga berupa ide, cara-cara maupun obyek yang dipersiapkan oleh seseorang untuk menjadikan sesuatu yang baru.

inovasi biasanya erat kaitannya dengan lingkungan yang berkarakteristik dinamis dan berkembang. Adapun Jenis jenis Inovasi Menurut Robertson dalam Nugroho (2003:395) jenis jenis inovasi antara lain :

  • Inovasi terus menerus : Merupakan modifikasi produk yang sebelumnya sudah ada dan bukan merupakan pembuatan produk baru sepenuhnya. Inovasi ini menimbulkan pengaruh yang tidak mengacaukan pola perilaku yang sudah mapan. Misalnya, memperkenalkan perubahan modal baru, menambahkan mentol pada rokok atau mengubah ukuran dari rokok tersebut.
  • Inovasi terus menerus secara dinamis : Jenis inovasi ini bisa melibatkan penciptaan produk baru atau perubahan produk yang telah ada sebelumnya, akan tetapi tidak mengubah pola yang sudah mapan dari kebiasaan belanja pelanggan atau pengguna produk. Misalnya sikat gigi listrik, compact disk, makanan alami & raket tensi yang sangat besar.
  • Inovasi terputus : Merupakan jenis inovasi yang melibatkan sebuah produk yang sepenuhnya baru dan menyebabkan pembeli atau pengguna mengubah secara signifikan pola perilaku mereka. Misalnya komputer, videocasset reccorder. Menurut Wibisno (2006:113) cara yang paling mudah untuk mendeteksi kebershasilan suatu inovasi dapat melalui pengecekan didapatkannya pelanggan baru (akuisis pelanggan), pertumbuhan penjualan, loyalitas pelanggan, atau peningkatan margin keuntungan.

Contoh dari inovasi cukup banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari, seperti berikut: Kendaraan roda 4 atau lebih awalnya menggunakan Bahan bakar premium, solar, pertamax dan lain sebagainya, seiring perkembangan zaman untuk mengantisipasi tingginya penggunaan sumber daya dan semakin menipisnya persediaan energi maka pemerintah atau swasta berinovasi dengan cara menemukan sumber daya yang baru tentunya dapat lebih ramah dan efisien yaitu tenaga elektrik (listrik).

Manfaat dari Inovasi Penggalan dari defenisi inovasi diatas ialah untuk memberi nilai tambah dan tentunya berguna bagi masyarakat banyak maupun bagi penciptanya sendiri. Berikut ini sejumlah manfaat dari inovasi, diantaranya Meningkatkan produktivitas & mengurangi biaya, Kualitas yang lebih baik, Menciptakan berbagai produk baru dan Memberikan nilai tambah.

Pada pendapatnya  Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan  dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, ke- inginan, dan permintaan pelanggan berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlu- kan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya.  Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang : a. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll). Dalam melaku- kan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Menganalisi peluang, b. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, c. Sederhana dan terarah, d. Dimulai dari yang kecil, dan e.  Kepemimpinan  

Menurut Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003) menambahkan inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerap- kan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Selain itu  Keeh, et.al (2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut : 

    1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
    2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang me- nimbulkan inovasi.
    3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuh- an kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.
    4.  Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan pro- duk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.
    5. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan mencipta- kan posisi korporat yang lebih baik.

Dari konsep dan definisi inovasi diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi berawal dari suatu gagasan, baik dari dalam maupun dari luar Perusahaan untuk menciptakan dan menerapkan sesuatu yang baru, yang akhirnya dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi Perusahaan. Jadi yang terpenting dari suatu inovasi adalah gagasan, penerapan dan kegunaan. Pengertian inovasi harus dibedakan dari pengertian penemuan (invention) atau kreativitas. Penemuan adalah proses kreatif yang mencakup penggunaan pengetahuan dan informasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Inovasi merupakan proses yang lebih panjang, dimulai dengan penemuan suatu gagasan, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan penemuan tersebut dan akhirnya konsep tersebut dapat diwujudkan dan diimplementasikan menjadi sesuatu yang berguna dan menguntungkan.

 

                            

(survery dan observasi Dr. Aldesg melalui Literatur-literatur ilmiah dan online)

Unidha Universidade da Paz nudar instituisaun Superior edukativus nebe realiza apredizazen, pesquizas, no sai servidor/pengabdian ba sidadaun sira hodi fiar metin ba direitu fundamental ema nian, tuir normas Universal sira no konstituisaun RDTL
© 2024 Universitas da Paz Follow Universitas da Paz : Facebook Twitter Linked Youtube